SUMSELTERKINI.ID, Jakarta – Pemerintah tetap akan menjaga anggaran pendidikan sebesae 20 persen dari APBN guna meningkatkan akses, distribusi, dan kualitas pendidikan.
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018. Disebutkan sebesar Rp440,9 triliun. Tiga pembiayaan itu diperoleh dari belanja pusat Rp146,6 triliun, transfer Rp279,3 triliun, serta pembiayaan Rp15 triliun.
Sasaran target dalam hal ini adalah Program Indonesia Pintar (19,7 juta jiwa), Beasiswa Bidik Misi (401.500 mahasiswa), tunjangan profesi guru yang terdiri dari non-PNS (435.000 guru), PNS (257.000 guru), dan PNSD (1,2 juta guru). Selain itu, untuk bantuan operasional sekolah (262,1.000 sekolah), dan pembangunan/rehab ruang kelas (61.200). Demikian dikutip dalam data Kementerian Keuangan, Jakarta, kemarin.
Sebelumnya, Pemerintah menyiapkan anggaran belanja program prioritas nasional untuk dilaksanakan pada 2018 sebesar Rp269,1 triliun dalam Rancangan APBN 2018 dengan 10 program prioritas.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, jika ditambah dengan prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2015-2019 yang sebesar Rp212,8 triliun maka total alokasi belanja prioritas sebesar Rp481,9 triliun.
Berbeda dengan prioritas RPJMN, untuk Program Prioritas Nasional 2018, kata Bambang, harus benar-benar direalisasikan pada tahun itu untuk mendorong pencapaian target pertumbuhan ekonomi 5,4% (year on year/yoy) dan target-target pembangunan lainnya.
“Dalam Program Prioritas Nasional 2018, anggaran yang paling besar adalah untuk Program Penanggulangan Kemiskinan sebesar Rp73,7 triliun atau sebesar 27,4% dari total pendanaan prioritas nasional,” ujar Bambang melansir okezone.
Sepuluh Prioritas Nasional 2018 itu adalah program pendidikan sebesar Rp21,9 triliun. Di dalam program pendidikan tersebut, ada anggaran untuk pendidikan vokasional Rp5,9 triliun dan peningkatan kualitas guru sebesar Rp16 triliun.
Kemudian prioritas kedua adalah program kesehatan sebesar Rp10,2 triliun. Program prioritas ketiga adalah perumahan dan permukiman dengan total anggaran Rp25,3 triliun dengan anggaran untuk penyediaan perumahan layak sebesar Rp13,5 triliun dan Air Bersih serta Sanitasi Rp11,9 triliun.
Program prioritas keempat adalah perkembangan dunia usaha dan pariwisata sebesar Rp12,8 triliun. Kemudian program prioritas kelima adalah ketahanan energi sebesar Rp2,9 triliun.
Program prioritas keenam adalah ketahanan pangan sebesar Rp35,7 triliun. Di dalam program ketahanan pangan itu ada program peningkatan produksi pangan sebesar Rp11,3 triliun dan pembangunan sarana dan prasarana pertanian sebesar Rp24,4 triliun.
Program prioritas ketujuh adalah penanggulangan kemiskinan yang sebesar Rp73,7 triliun. Selanjutnya prioritas kedelapan adalah program infrastruktur, konektivitas dan kemaritiman sebesar Rp30,6 triliun.
Untuk prioritas kesembilan adalah program pembangunan wilayah sebesar Rp27,9 triliun. Kemudian untuk prioritas kesepuluh adalah program politik, hukum dan pertahanan keamanan sebesar Rp25,4 triliun. Sisanya merupakan prioritas khusus untuk pelaksanaan ajang olahraga Asian Games dan Asian Para Games sebesar Rp2,7 triliun. Dengan begitu, anggaran Sepuluh Program Prioritas Nasional 2018 sebesar Rp269,1 triliun.