PEMBUNUH Aprianita [50] ASN Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah V Satuan Kerja Metropolis Palembang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akhirnya terungkap.
Alm dibunuh oleh rekannya sendiri, satu kantor bernama Yudi Tama [41], motiv pembunuhan tersebut hanya karena utang.
Saat diamankan di Polda Sumsel Sumsel, pelaku mengaku bahwa ia yang membunuh Aprianita.
Menurutnya telah mengenal korban sejak 2018, awalnya tak berniat membunuh korban. Namun, rencana itu disarankan pamannya, NV yang saat ini masih buron. “Saya menyerahkan uang Rp15 juta untuk membunuh korban,” katanya, kemarin mengutip Rmol.Sumsel.
Ia mengaku kesal dengan korban karena terus-terusan ditagih uang yang sebelumnya diberikan korban untuk membeli mobil hasil lelang.
Saat itu Aprianita memberi uang sebesar Rp145 juta kepada pelaku untuk membeli mobil tersebut, namun korban tak kunjung mendapat mobil yang dimaksud.
Aprianita menagih uangnya agar dikembalikan. Untuk tahap pertama, Yudi memberikan uang sebesar Rp50 juta kepada korban dan pada 9 Oktober atau sebelum diketahui menghilang, Aprianita sempat meminta uang Rp 35juta.
Karena ditagih, pelaku yang tak mempunyai uang merasa kesal dan setelah mendapat saran dari NV untuk menghabisi korban, keduanya pun mulai menyusun rencana, yakni mengajak korban berkeliling menggunakan mobil.
Di dalam mobil, rencana pembunuhan diawali dengan membuat korban lemas setelah meminum air mineral yang telah dengan obat tetes mata oleh pelaku dan diiringi dengan jeratan oleh salah satu pelaku menggunakan tali tambang hingga korban meninggal dunia, meski korban sempat meronta dan meminta tolong.
Setelah korban tak bernyawa, pelaku mulai mencari cara menghilangkan jejak, hingga akhirnya jasad korban diletakan di TPU Kandang Kawat Palembang dengan posisi kaki terikat tali. “Soal penguburannya, saya tidak tahu karena itu urusan NV dan salah satu rekannya,” tutur Yudi.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada 9 Oktober, korban dilaporkan hilang oleh keluarganya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumsel. Saat itu keluarga mencurigai jika Nita diculik karena tindak-tanduk yang tak biasa pada korban. Serta adanya aliran dana dari rekening korban sebesar Rp145 juta.
Atas laporan orang hilang tersebut, polisi memulai penyelidikan serta pencarian terhadap korban dengan memeriksa beberapa saksi. Setelah mendapat petunjuk, polisi datang ke TPU Kandang Kawat untuk menggali lokasi tempat yang diduga menjadi lokasi jenazah korban dikubur.
Meski jasad korban bisa ditemukan, namun tim dari Subdit III Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel sempat kesulitan dan harus lima kali mengganti tempat dan setelah ditemukan, jasad korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Palembang guna keperluan otopsi.
Setelah 17 hari menghilang, akhirnya jasad Aprianita (50), ASN Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah V Satker Metropolis Palembang ditemukan tewas terkubur dalam coran semen di TPU Kandang Kawat, Kecamatan IT II Palembang, Jumat (25/10).
Kepala Subdit III/Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel AKBP Yudhi Suwaryadi membenarkan kejadian tersebut. Diketahui, korban merupakan ASN yang berdinas di Balai Besar Jalan dan Jembatan Satker Palembang Kementerian PUPR. Saat ini pihaknya telah mengamankan dua pelaku terkait kasus tersebut.[**]