ANTUSIAS Aktivis, Mahasiswa dan masyarakat kota Palembang mengikuti Diskusi Wartawan Milenial Sharing Club (WMSC) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel dengan tema “Politisi Milenial: Apa yang akan Dibawa?”.yang digelar di di Roca Cafe and Resto, Jalan Demang Lebar Daun, Palembang pada, Kamis (4/9/2019).
Diskusi yang menghadiri beberapa narasumser dari politisi Milenial yang akan menduduki kursi Dewan l diantaranya Muchendi Ishak Mekki, Anggota Terpilih DPRD Sumsel, Akbar Alfaro dari Gerindra, Pebi Anggi Pratama dari Golkar dan Alfa Sujatmiko dari PDIP., masing-masing anggota terpilih DPRD Kota Palembang dan Kota Prabumulih dan pengamat politi, Andika Pratana Jaya dan dipandu oleh Ketua PWI Sumsel Firdaus Komar dibantu host cantik Jeane Fitria.
Kemudian dipertengahan diskusi hadir juga tiga Anggota DPRD terpilih, yaitu Azhari Haris partai PAN, Sulaiman dan Vindo Faisal Anugrah dari Partai PKB didaulat oleh Moderator Bung Firko, untuk memberikan pandangan soal politisi milenial.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Sumsel Ahmad Rizwan saat membuka diskusi mengatakan bahwa basyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) mengharapkan Anggota Dewan terpilih, yang termasuk dalam Generasi Milenial mampu mewarnai perpolitikan di Sumsel, dan mampu memberikan pemikiran baru untuk menjawab tantangan zaman khususnya di Sumsel dimasa datang. “Banyak hal yang menyangkut tentang milenial dan ini menjadi sebuah pembahasan semenjak Lima tahun yang lalu,” ungkapnya.
Generasi ini lanjut Rizwan sekarang bermunculan dimana – mana dengan segala aktifitas dan sepak terjang, banyak hal juga yang sudah dilakukan tetapi juga ada tantangan yakni perspektif masyarakat terhadap generasi milenial ini karena masih belum sepenuhnya bisa diterima, terkadang orang muda bisa dikatakan belum ada pengalaman, belum punya kapabilitas dan sebagainya, serta terkadang melakukan sepak terjang yang tidak terukur dan tidak ada substansinya sehingga mempengaruhi persepsi terhadap generasi milenial yang baik. “Kami harap Anggota Dewan dari generasi Milenial ini mampu memberikan pemikiran baru di dewan nanti,” terangnya.
Ketua PWI Sumsel Firdaus Komar sekaligus pemandu diskusi mengatakan WMSC PWI Sumsel ini hadir sebagai suatu wadah untuk pewarta muda dalam menyumbangkan pemikiran, ide dan gagasan dalam memajukan dunia jurnalis semakin maju.
“Hal ini patut di apresiasi, dan dari PWI Pusat juga mengapresiasi kegiatan ini, saya harap dari WMSC ini mampu memberikan feedback yang baik bagi masyarakat Sumsel dan lebih mengenalkan lagi PWI Sumsel lewat kegiatan – kegiatan yang digagas tentunya dengan ala milinial,” tukasnya.
Pada kesempatan awal diskusi Anggota DPRD Provisi Sumsel terpilih Muchendi Ishak Mekki mengatakan selama ini mengikuti berbagai organisasi baik kepemudaan, olaraga untuk mengasah kemampuan diri dan memahami sifat dan watak masyarakat.
“Saya duduk di dewan sudah dua kali, tapi yang penting sebagai politisi muda, dalam arti pemuda diusia 20-40 tahun menurut definisi pemuda, harus memiliki kemampuan mengakses perkembangan tehnologi, di zaman 4.0 ini kita sebagai politisi muda harus bisa menjawab tantangan zaman ini,” ungkapnya.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palembang Terpilih M Akbar Alfaro, mengatakan, mungkin banyak keraguan dari kalangan masyarakat bahwa irgensi peran anak muda sangat dibutuhkan tidak hanya di dewan saja tapi diberbagai lini.
“Anak muda sangat strategis sekali, mengingat saat tahun 98 para anak muda turun untuk membantu perubahan pada saat massa orde baru,” kata.
Ia juga mengatakan, peran anak muda identik dengan semangat bergebu, dan juga memiliki pemekiran yang sangat kritis. “Bagi saya sebagai milenial banyak tantangan yang akan, temui didunia parlemen dengan politik praktis, hal inilah yang akan dihadapin para anak muda ini apakah kami mampu, oleh karna itu tidak salahnya kami diberi kepercayaan. Saya meminta kepada media untuk mengawal kegiatan kami kedepannya,” tutur Akbar.
Febi Anggi Pratama yang juga anggota DPRD kota Palembang terpilih juga mengatakan perlunya sinergitas dengan badan eksekutif terkait masalah rancangan. “Fungsi DPRD itu bekerjasama dengan eksekutif membahas rancangan pada masyarakat, apa yang dibutuhkan dan aturan apa yg perlu dilakukan untuk menopangnya,” kata Febi.
Tidak hanya itu dirinya juga memikirkan kaum milenil untuk menghadapi jaman 4.0 untuk memberikan kepada kaum milenial.
“Pembinaan pelatihan untuk membuat sumber daya yang berkualitas, di era 4.0 ini perlunya kecakapan terutama untuk para milenial, Kita akan melatih para milenial tidak hanya tingkat kota tetapi hingga mengakar, mulai dari kecamatan dan kebawa, kami hadir untuk memberikan pendampingan baik moril dan materil,” katanya.
Sementarai itu H Alfa Sujatmiko, anggota terpilih Anggota DPRD Kota Prabumulih yang masih berusia 23 tahun mengungkapkan bahwa secara organisasi dan berpolitik ia dibesarkan di keluarga PDIP, ayahnya merupakan politisi PDIP di kota Palembang yaitu HM Ali Sakban “Saya memulai beraktivitas dipolitik saat menjadi Bendahara DPC PDIP Kecamatan Kumuning, lalu sebagai kemudian menjabat sebagai ketua Banteng Muda Indonesia kota Palembang,” ucap Alfa memperkenalkan diri saat diskusi
Menurut dia, Apa yang dibawa ke Parlemen, sesuai dengan perintah partai yaitu menyerap aspirasi masyarakat, sesuai dengan tupoksi DPRD, yaitu legislasi, bugeting dan mengawasi, “ saya dengan umur muda ini harus banyak belajar dari politisi senior, kemudian belajar dengan para wartawan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat, tapi selama ini saya selama ini selalu turun ke masyarakat untuk menyerap aspirasi.” katanya.
Tumpuan masyarakat
Andika Pranata Jaya, Pengamat Politik mengatakan Gagasan Parlemen Modern mengemuka sejak deklarasi Open Parlemen di Roma tahun 2012, hal ini menumbuhkan harapan publik bahwa ke depan lembaga yang merupakan salah satu dari pilar demokrasi ini akan mendorong semangat dan praktik keterbukaan. Maka proyeksi ke depan DPR/DPRD akan menjadi lembaga yang memiliki kultur transparan dan menggunakan teknologi komunikasi untuk memperluas akses masyarakat terhadap informasi, sejalan dengan semangat UU Nomor 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
“Menuju Parlemen Modern bisa dimulai dengan beberapa langkah, enjalankan prinsip transparansi, dengan membuka akses informasi seluas-luasnya kepada masyarakat melalui sarana laman website. Kedua, menggunakan teknologi informasi. Artinya kinerja DPRD akan beralih dari manual ke digital. Ketiga, menekankan representasi rakyat, dengan memperkuat daerah pemilihan dan rumah aspirasi yang dapat digunakan untuk menghimpun masukan bagi DPRD Dan ke empat, melakukan penguatan legislasi dengan membangun law center yang merupakan supporting system Badan Legislasi DPRD.
Mengoptimalkan penggunaan media sosial. Hal itu penting agar apa yang dilakukan dapat diketahui publik dan pelayanan kepada publik semakin optimal. Karena disukai atau tidak, zaman kini telah berubah dan semua menunutut perubahan untuk mendisrupsi dirinya atau lembaga ” paparnya Andika Pranata Jaya
Gagasan dari para milenial adalah hal yang sangat dibutuhkan apalagi terkait permasalahan proyek dan tentunya sidak – sidak akan rutin kita laksanakan dalam mengawal dan mengawasi pembangunan dikatakan Vindo Faisal Anugrah fraksi PKB yang juga anggota DPRD OKU Timur mengatakan gagasan dari para milenial adalah hal yang sangat dibutuhkan
“Bila ada penyelewangan proyek kita perlu awasi, juga perlunya pengawasan bersama baik dari LSM serta rekan media dan tidak cukup dengan satu anggota dewan saja tapi perlu di diskusikan dengan yang lain,” tutupnya.Azhari Haris dari PAN mengatakan politisi milenial harus mengetahui bahwa anak muda itu yang cendrung lebih idealis, harus lebih ketat dalam mengontrol budget terhadap pembangunan, jangan tidak sesuai dengan hasilnya “Saya harap hadirnya para politisi milenial akan memperkuat parlemen dalam memperjuangan aspirasi masyarakat,” ujarnya.
Ditambahkan Sudirman calon terpilih DPRD kota Palembang yang juga dari Fraksi PAN untuk menaungi para rekan wartawan baiknya ada media canter yang terkodinir hingga bisa memproteksi teman – teman media hal itu dirasa perlu karena media merupakan penyambung lidah dewan untuk menyampaikan program dewan.
“Kita pasti sangat terbantu sekali dengan rekan wartawan, sehingga kita bisa menyampaikan program kita kepada masyarakat dan dapat dicontrol juga,” ungkap Sudirman.[**]
Penulis : fir