KENYAMANAN menjadi poin penting yang harus disediakan Pemprov Sumsel kepada investor agar mereka tertarik menanamkan modal di Bumi Sriwijaya. Untuk itu Ia mewanti-wanti betul agar dinas terkait memberikan pelayanan terbaik dan cepat terutama dalam hal kemudahan perizinan.
Hal itu dikatakan Gubernur Sumsel Herman Deru saat membuka Forum bisnis Investasi dan Infrastruktur Daerah (INFRADA) Provinsi Sumsel tahun 2019, di Hotel Novotel, kemarin.
Dalam sambutannya, Ia mengapresiasi atas inisiasi Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumsel menggelar Infrada Sumsel 2019. Baginya ini menandakan adanya geliat baru dari salah satu instansi untuk membuat terobosan mengundang mengajak para investor baik yang datang dari dalam negeri maupun mancanegara.
“ Kegiatan ini sebagai wujud inisiatif yang sangat diharapkan bagi para calon investor. Dimana Forum ini membedah terbukanya keluhan, tantangan, hingga peluang yang ada, agar investor yang ada tetap bertahan bahkan makin bertambah,”tuturnya.
Menurutnya, Provinsi Sumsel adalah salah satu Provinsi yang memiliki banyak potensi sumber daya alam yang mampu menarik perhatian investor untuk melakukan kegiatan investasi di Sumsel.
Oleh sebab itu pula untuk mencapai peningkatan investasi di wilayah Sumatera Selatan yang tergolong wilayah potensial bagi kegiatan investasi, tentu diperlukan kerjasama dan komunikasi yang baik antara Pemerintah Daerah dengan subjek ekonomi lainnya.
“Para investor butuh kenyamanan dulu, artinya tidak ada satu pun institusi yang tidak bertugas dan tidak berperan dalam menyamankan investor. Terpenting pula pelayanan yang dibenahi terkait perizinan yang dipermudah, investor nya juga difilter mulai dari trackrecord pengalamanya, karena kita akan terbebani dengan kerusakan alam jika tidak menyaring para investor,” terangnya.
Orang nomor satu di Provinsi Sumsel menuturkan, Pemerintah memiliki peran memfasilitasi dengan mudah namun juga harus tetap di kontrol, sebab faktor pengamanan selalu menjadi alasan.
“Harapan saya para investor yang akan masuk kita layani dengan sebaik mungkin. Jadi atau tidak jadi berinvestasi paling tidak sudah menjadi tamu di Provinsi kita. Tamu yang berlibur saja, kalau merasakan tidak nyaman pasti tidak lama, apalagi para investor,” tambahnya.
Sementara Direktur Perencanaan Infrastruktur Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia Heldy Prasetya Putra, S.E, M.M menambahkan, Kegiatan ini memiliki tujuan yang strategis menginat prograam utama dari pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Investasi di Indonesia di dominasi oleh sektor-sektor infrastruktur, dimana minat investor dibidang infrastruktur cukup besar. Terlebih peningkatan investasi di karenakan pelaksanaan pemilu yang damai dan transparan dilihat dari pengakuan para analis international,” tambahnya.