GUBERNUR Sumsel H.Herman Deru didampingi Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Sumsel Hj Febrita Lustia Herman Deru secara resmi membuka Festival Sriwijaya XXVIII Tahun 2019 di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB), akhir pekan ini.
Pembukaan festival ini ditandai dengan pembentangan layar Kapal Sriwijaya secara simbolis oleh Gubernur Sumsel Herman Deru didampingi Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata RI, Rizky Handayani, Sekda Provinsi Sumsel Nasrun Umar, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Ketua Arsip Nasional, Walikota Palem
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan Palembang adalah kota tertua di Indonesia dimana saat ini masih sisaa peninggalan kerajaan Sriwijaya. Selain prasati juga ada pulau dan parit buatan peninggalan masa lampau di situs Karang Anyar. Situs ini sekarang dikenal sebagai Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya.
“Dari semua peninggalan itu ada 3 hal besar yang membuktikan bahwa Kerajaan Sriwijaya sangat mempengaruhi peradaban saat ini pertama Sriwijaya berjasa dalam mendukung persatuan dan kesatuan bangsa. Kemudian kapal-kapal Sriwijaya yang berlayar ke berbagai wilayah ikut mempengaruhi hadirnya bahasa melayu yang sekarang dinikamti sebagai bahasa Indonesia. Dan yang ketiga Sriwijaya ikut menumbuhkan gagasan pendidikan dan memberikan contoh tolreansi dan kehiduoan multi kultur,” jelasnya.
Lebih jauh dikatakan HD hingga saat ini banyak hal yang dapat digali dari peninggalan masa lalu sekitar 6 abad lalu. Banyak jejak peninggalan yang telah ditemukan. Tapi jauh lebih banyak yang belum ketemu baik itu artefak maupun gagasan yang terpendam.
“Semakin banyak temuan akan semakin menegaskan kita sebagai ahli waris kerajaan besar Sriwijaya. Maka dari itu melalui festival ini kita dapat belajar dari masa lalu. Belajar dari masalalu bukan kemunduran tapi sebagai penanda untuk meluruskan tujuan kita maju kedepan,” papar Deru.
Untuk itu Iapun himbau dan mengajak semua untuk mari maju bersama dalam keragaman budaya. ” Kepada seluruh peserta festival. selamat datang dan menikmati serta merayakan dan berkompetisi yang sehat. Karena ini perdana saya pikir wajar kalau masih ada kekurangan disana-sini. Kedepan ini akan kita perbaiki,” jelasnya.
Intinya kata Herman Deru sejumlah hal akan dibenahi agar festival ini menjadi alasan orang datang ke Sumsel.untyk berwisata. Termasuk misalnya pembenahaan TPKS yang sangat bernilai sejarah.
Dikatakan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata RI, Rizky Handayani Festival Sriwijaya ini sudah yang ke 28 tahun digelar. Sudah semestinya dari tahun ke tahun bukan hanya kualitasnya saja yang ditingkatkan tapi juga keberadaannya di tengah masyarakat maupun wisatawan mancanegara.
“Sumsel harus bangga karena Festival Sriwijaya XXVIII ini menjadi 1 dari 100 top Kalender Pariwisata Nasional. Kedepan event ini harus mendatangkan wistaawan ke Sumsel atau Palembang. Karena itu jangan hanya festival ini saja tapi nanti harus ada event lain juga yang dikemas menarik,” jelasnya.
Dengan 9 agenda yang ditampilkan, Rizky berharap festival ini menjadi hiburan yang benar-benar dinikmati masyarakat bukan saat pembukaannya saja. Apalagi festival ini mengangkat nilai-nilai tradisional dalam frame kebesaran kerajaan Sriwijaya.
“Semua industri harus mendukung festival dan agenda pariwisata seperti ini. Termasuk pemerintah. Setidaknya ada tiga hal yang disiapkan untuk mendukung itu Akses, Amenitas dan Atraksi. Akses sudah bagus sekarang juga hotel dan sekarang tinggal atraksi wisatanya. Seperti Sungai Musi ini bisa dioptimalkan dengan dukungan Bupati dan Walikotanya.,” papar Rizky.
Sementara itu Ketua Panitia yang juga Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel Aufa Syafrizal mengatakan sangat mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya festival ini termasuk Kementerian Pariwisata RI.
Pada Festival Sriwijaya XXVIII ini kata Aufa diikuti perwakilan dari 17 kabupaten kota se Sumsel. Bahkan beberapa provinsi tetangga seperti Jambi, Pangkal Pinang dan Metro Lampung. Sedangkan konsep panggung sendiri sengaja dibuat berbeda dengan menampilkan kiasan Kapal Sriwijaya yang melambangkan bahwa Sriwijaya merupakan Kerajaan dengan kekuatan maritim yang sangat berpengaruh di pulau Sumatera bahkan nusantara.
“Kali ini kami mengangkat tema besar bersatu dalam keberagaman budaya. Semoga festival yanh digelar sampai 22 Juni ini berlangsung sukses,” jelasnya.[**]
Penulis : mad