Sumselterkini.co.id, Palembang – Dinas Pendidikan Kota Palembang menyebutkan hanya 24 SMP Negeri dari 97 SMP Negeri di Palembang yang mengikutiUjian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada 22 April mendatang menyusul peran serta masyarakat masih sangat minim.
“Ada 97 SMP Negeri dan swasta di Palembang, yang akan mengikuti UNBK pada 22 April nanti,” ungkap Kasi Kurikulum SMP, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang, Surmana, M.M, saat dibincangi, Senin, (11/3/19).
Menurut Surmana, M.M ada sebanyak 24 SMP Negeri yang melaksanakan UNBK nanti, selebihnya masih UNKP atau ujian tertulis, dengan pembagian UNBK nya, SMP Penyelenggara sebanyak 13 SMPN dan yang menumpang sebanyak 11 SMPN, dengan total siswa SMPN Palembang yang mengikuti UNBK sebanyak 7.733 siswa.
Sedangkan untuk SMP Swasta, 73 SMP Swasta di Palembang siap melaksanakan UNBK, dengan pembagian yakni Penyelenggara sebanyak 66 sekolah dan menumpang sebanyak 31 sekolah, jumlah siswanya 5.724 orang.
“Jadi pada saat pemerintah tidak memberikan fasilitas komputer di zaman now sekarang ini, pihak sekolah berupaya sebagai penunjang pendidikan di sekolah, mengadakan sumbangan namun terkadang dipermasalahkan. Yang ujian tertulis, kalau di totalkan 102 sekolah, dengan jumlah siswa 11.776 siswa,” lanjutnya.
Meski dimulai pada 2014 lalu, kata dia, UNBK dalam proses pelaksanaannya, masih banyak kendala dihadapi, seperti di Palembang khususnya Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Palembang.
Surmana, menjelaskan kendala belum 100% nya sekolah yang melaksanakan UNBK, salah satunya, yakni peran serta masyarakat masih minim, karena sudah terpola pendidikan gratis.
“Jadi pada saat pemerintah tidak memberikan fasilitas komputer di zaman now sekarang ini, pihak sekolah berupaya sebagai penunjang pendidikan di sekolah, mengadakan sumbangan namun terkadang dipermasalahkan,”paparnya.
Dia mencontohkan sumbangan untuk kelengkapan sekolah, terkadang sekolah diadukan, padahal sekolah ingin memberikan layanan yang terbaik. “Saya ambil contohnya, SMPN 10, sumbangannya dibalikin,” ungkapnya.
Harapannya, jelas diauntuk dunia pendidikan, ada keterlibatan pemerintah dan masyarakat. “Mari bersama gotong royong demi kenyamanan anak – anak dalam melaksanakan proses pembelajaran, apalagi sekarang kita berada di zaman digitalisasi, mereka harus dipersiapkan dengan baik,”urainya.[**]
Penulis : Faldy