Sumselterkini.co.id, Prabumulih – Mengakomodir keinginan Walikota Prabumulih Ridho Yahya sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan lulusan SMA, Gubernur Sumsel Herman Deru menggagas pendirian Politeknik Energi dan Minyak di Prabumulih.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri Silaturahmi Gubernur Sumsel bersama Guru dan Siswa SMA/SMK se-Kota Prabumulih sekaligus Lomba Menulis Surat untuk Gubernur Sumsel Tingkat Pelajar bersama Duta Literasi Sumsel, Ibu Hj. Percha Leanpuri yang diselenggarakan oleh Prabumulih Pos, kemarin.
Dikatakan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) pendirian Politeknik ini tak lain untuk menampung siswa dan soswi SMA/SMK Prabumulih dapat melanjutkan pendidikannya di jenjang yang lebih tinggi.
Mengingat kebutuhan yang kian mendesak ia berencana memulai proses pembangunan ini tahun depan dengan harapan lulusan Politeknik ini dapat memaksimalkan SDA minyak dan energi lainnya yang berlimpah di Sumsel.
“Siswa-siswi SMA/SMK Prabumulih baik negeri maupun swasta akan menjadi target utama dalam penerimaan ini, jika siswa siswi lulusan dari Prabumulih SPP didiskon bayarnya tak sampai 70 persen, jadi ada keistimewaan khusus,” ungkapnya.
Selain soal pendirian Politeknik, mantan Bupati OKU Timur itu juga membahas soal gencarnya pengaruh budaya asing yang masuk dan menghampiri generasi muda di Sumsel. Ancaman ini menurutnya harus diantisipasi dengan meningkatkan kecintaan pada budaya dan adat istiadat serta kearifan lokal yang ada. Termasuk dalam hal penggunaan bahasa daerah dan mempertahankannya dalam kehidupan sehari-hari.
Terkait hal itu Herman Deru juga meminta Kepala Sekolah dan dinas pendidikan terkait membuat kurikulum khusus tentang mata pelajaran terkait adat, budaya, bahasa bila memungkinkan. Tujuannya agar tetap bisa menjaga warisan leluhur terdahulu mengingat di Kota Prabumulih telah banyak kaum pendatang.
“Harus kita akui, kita terhanyut dengan masuknya budaya asing seluruh masyarakat Sumsel meskipun dipenuhi datang oleh orang pendatang, saya meminta kepada anak-anak dapat mempertahankan adat budaya,” ungkapnya.
Menurut Gubernur dia sangat berharap adat budaya selama yang ini diwariskan para leluhur terdahulu bisa terus terjaga dengan baik, dan ketika mereka suatu saat akan merantau ini akan menjadi kebanggaan tersendiri.
Sementara itu dalam surat yang disampaikan oleh peserta lomba diakuinya sangat menarik dan sangat menarik perhatiannya. Salah satunya soal keberadaan truk batubara yang melintasi jalan Prabumulih dan mengganggu kegiatannya bersekolah.
“Saya tidak main mencabut Pergub soal batubara. Salah satu tujuannya itu untuk menjaga generasi. Jangan sampai masyarakat Sumsel kehilangan generasi, karena anak-anak ini penerus saya 10 tahun mendatang saat sudah pensiun,” ujarnya.
Walikota Prabumulih Ridho Yahya mengatakan dukungan Gubernur soal pendirian ini sangat berarti bagi masyarakat Prabumulih. Terlebih Prabumulih adalah daerah penghasil minyak gas namun selama i j tenaga pekerjanya didominasi oleh pekerja dari luaf.
“Generasi mendatang Prabumulih dapat mempunyai tenaga pekerja asli dari putra-putri daerah mereka dari Politeknik ini,” jelasnya.
Berdirinya PEM Akamigas menggunakan putra putri dari Prabumulih, apa yang akan dilakukan semata-mata untuk generasi milineal bisa dieksis, khususnya teruntuk daerah penghasil minyak dan gas,” harapnya.[**]
Penulis : One