Sumselterkini,co,id, Kayuagung – Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) Iskandar mengungkapkan Pemkab OKI akan mendata ulang sejumlah peralatan yang dimiliki dinas pemadam kebakaran dan akan melihat kembali kesiapan petugas termasuk alat pemadam kebakaran yang tersedia saat ini.
“Nanti kita cek dulu kesiapan dari petugas. Kalau memang perlu tambahan armada, berarti harus diusulkan,” singkat Iskandar usai menyampaikan visi misi program pembangunan OKI,” katanya usai pemaparan visi-misi di DPRD OKI Kayuagung, kemarin.
Selain itu, Kepala Dinas Pol-PP Linmas dan Pemadaman Kebakaran Alexander Bustomi juga mengatakan usulan kendaraan pemadam kebakaran (Damkar) memang telah diusulkan. Akan tetapi, perlu cermat karena harga damkar cukup menyedot anggaran. Dirinya optimis pada 2020, keseterdiaan armada damkar dapat dipenuhi.
Menurutnya, harga damkar paling murah berada di kisaran Rp1,6 miliar per unit. Tapi meski begitu, pihaknya tidak menyerah dalam mengatasi keterbatasan ini. Dikatakan Alex, upaya saat ini membina kerjasama dengan perusahaan yang telah memiliki armada damkar.
“Ketersediaan anggaran pengadaan damkar ini sendiri dipandang perlu, tetapi harus melihat porsi anggaran yang ada. Selain bekerjasama dengan perusahaan, pihkanya tengah membentuk komunitas di masyarakat,” jelasnya.
Dia menerangkan pihaknya juga menyarankan untuk penggunaan dana desa dalam menyediakan peralatan alat kebakaran di setiap desa. Dengan pemanfaatan dana desa, alat pemadam kebakaran seperti pompa air dapat membantu pemadaman.
“Wacana kita, dengan mempertimbangkan dana desa sekarang yang terus mengalami peningkatan, sebaiknya setiap desa dipersiapkan alat pemadam kebakaran. Tetapi ini bersifat saran. Perlu pembahasan lebih lanjut, termasuk kesiapan dari perangkat desa,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Jaringan Pendamping Kinerja Pemerintah (JPKP) Kabupaten OKI, Ali Musa meminta pihak pemerintah harus membagi wilayah di 18 kecamatan untuk penepatan armada pemadam kebakaran. “Di Kabupaten OKI luas dan sulit dijangkau, minimal ada 4 sampai 5 armada yang dititikan di tempat yang padat rumahnya,” pinta Ali.
Masih kata Ali, dari 4 titik bisa ditempatkan di Kota Kayuagung, Lempuing persis Desa Tugumulyo, wilayah SP Padang dilokasikan di Kecamatan SP Padang, Pedamaran Timur bisa dipusatkan di Desa Kayulabu. “Setiap wilayah ini minimal ada 2 unit armada angkutan air untuk persiapan terjadinya kebakaran,” tandasnya.[**]
Penulis : Indra