Sumselterkini.co.id, Palembang – Gubernur Sumsel H Herman Deru menegaskan fungsi dari P2UKD dan P2UKK tidak hannya sebatas menjalankan tugas sebagai penghulu saja, namun juga harus menjadi penghubung antara masyarakat dengan pemerintah, umat dengan ulama, serta antar umat beragama.
“Mereka yang dulunya pernah menjadi P3N direkrut kembali, namun tugas dan tanggungjawabnya ditambah, begitu pula dengan honornya kita akan tambah. Ini karena peran dan fungsi dari P2UKD dan P2UKK ini sangat penting dalam rangka pembinanan umat,” tegas HD.
HD berjanji, setelah mengaktifkan P3N ke depan Pemerintah Provinsi Sumsel, dirinya juga akan segera membentuk petugas penghubung urusan keagamaan di desa dan kelurahan bagi non muslim.
“Gubernur itu adalah pemimpin bagi semua umat diwilayah daerahnya masing-masing, bukan hannya umat muslim, namun juga umat agama lainnya yang sah di negeri ini,:” jelasnya.
Dalam peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama Republik Indonesia ke-73 tahun 2019 tingkat Provinsi Sumsel kali ini, Gubernur Sumsel H Herman Deru menerima penghargaan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera atas inovasi pelopor serta penggerak petugas penghubung urusan keagamaan desa dan kelurahan dalam Provinsi Sumsel.
Hadir dalam peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag kali ini anggota DPD Republik Indonesia Asmawati, Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya, Ketua DPRD Provinsi Sumsel HM Aliandra Pati Gantada, Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Denni Gapril dan Kakanwil Kemenag Sumsel H. M Al- Fajri Zabidi. [**]
Penulis : As