Tekno

Inovasi Teknologi & Keamanan Jalan Khusus Tambang Sumatera Selatan, Dari Aspal ke Jalan Pintar Masa Kini

ist

SUMATERA Selatan itu ibarat ibu kos yang sudah capek ngurusin anak-anak truk tambang yang tiap hari berisik bikin debu beterbangan. Debu ini bukan cuma bikin warga batuk-batuk, tapi juga bikin jalanan kayak papan seluncur penuh lubang dan retak. Belum lagi, beberapa bulan lalu, jembatan di Lahat yang jadi saksi bisu perjalanan truk-truk berat itu ambruk dramatis, bikin geger warga kayak episode Film Rambo dan penuh drama.

Nah, pemerintah Sumsel gak mau cuma jadi penonton drama debu dan jembatan ambruk. Mereka bangun jalan khusus tambang yang bukan cuma sekadar jalan biasa, tapi harus jadi “jalan pintar” yang pinter jaga diri dan aman buat semua.

Pada 11 Agustus 2025 kemarin, Wakil Gubernur Sumsel, H. Cik Ujang, ditemani Bupati Muara Enim, Edison, muter-muter ngecek jalan khusus tambang dari Rawa Kidul sampai Merapi Timur. Kayak detektif jalanan, mereka mau pastiin kalau truk-truk tambang gak lagi nyelonong ke jalan negara yang bikin macet dan rusak.

“Jalan ini udah layak banget, tinggal perusahaan tambang kompak aja, kita target pada November udah bersih, clear and clean,” kata Cik Ujang, sambil meyakinkan warga yang udah nunggu kabar baik kayak nunggu jodoh.

Seandainya kita bayangin, jalan tambang itu kayak sungai besar yang dilewati kapal-kapal raksasa, alias truk batu bara. Kalau sungainya penuh sampah, kapal kapal bakal nyangkut, tenggelam, bikin banjir dan rusuh. Sama kayak jalan, kalau cuma asal dibangun dan gak diawasi, bakal cepat rusak dan bikin macet plus polusi debu.

Makanya, jalan khusus tambang ini gak boleh cuma “asal jadi”. Harus ada teknologi yang jaga biar truk gak kebut-kebutan, gak overload, dan gak bikin jalanan sakit.

Pernah ngebayangin gak jalan punya mata? Nah, di jalan khusus ini ada sensor berat yang terus ngitung beban truk, plus kamera yang jago banget ngerekam plat nomor truk tanpa ngantuk. Jadi kalau ada truk bandel yang muatannya kebanyakan atau nyelonong ke jalan negara, sistem langsung ngasih kode merah.

Selain itu, kayak punya satpam, jalan yang gak pernah ngantuk, nggak pernah minta libur, 24 jam mantau terus.

Bahkan kalau bisa, ada drone dan CCTV yang patroli kayak polisi udara, drone terbang ngawasin dari atas, kalau ada truk yang bikin rusuh atau jalanan macet, langsung dilaporkan ke pusat komando.

Ini kayak punya ‘polisi langit’ yang gak pake motor gede, tapi pakai sayap mini. Biar jalan khusus ini aman, gak disalahgunakan buat hal-hal gak jelas.

Ingat drama jembatan Lahat yang ambruk itu?. Itu ibarat kita bikin rumah megah tapi fondasinya pasir. Beban truk berat tanpa pengawasan dan perawatan bikin jembatan gak kuat. Jadi pelajaran buat kita semua, jangan sampai pembangunan hanya modal nekat tanpa kontrol dan perawatan rutin.

Contoh di Australia, udah pakai sensor berat dan kamera canggih, plus drone patroli yang bener-bener kayak detektif swasta tapi versi jalan tambang. Kanada juga nggak kalah, mereka pakai teknologi telematika buat mantau sopir truk biar gak ngebut dan selamat sampai tujuan.

Bahkan di Afrika Selatan mikirnya lebih kreatif lagi,  malah mulai coba-coba pakai truk listrik, biar jalan tambang juga ramah lingkungan. Lumayan kan, sambil angkut batu bara, udara juga gak jadi korban.

Seperti kata pepatah Minang, “Alanglah baik tempat berpulang”. Infrastruktur yang baik itu harus bawa manfaat panjang, bukan cuma buat perusahaan tambang, tapi juga buat warga yang tinggal di sekitar.

Jalan khusus tambang Sumsel harus jadi contoh, bukan cuma soal jalan mulus, tapi juga jalan pintar yang mengedepankan teknologi dan keamanan. Biar semua senang, udara bersih, jalan awet, warga juga happy.

Solusi Jitu Biar Jalan Tambang Makin Sip, setidaknya perlu pasang sensor dan sistem monitoring berbasis IoT biar jalan selalu awas. Integrasi drone dan CCTV ke pusat komando digital supaya pengawasan makin mantap. Kolaborasi pemerintah, perusahaan tambang, dan PT KAI supaya koneksi jalan dan kereta api lancar, dan libatkan masyarakat buat ikut ngawasin lingkungan dan keamanan.

Jalan khusus tambang Sumsel bukan cuma jalur fisik pengangkut batu bara. Dia adalah laboratorium teknologi yang aman, efisien, dan ramah lingkungan, dengan sensor pintar dan sistem pengawasan terpadu, jalan ini bisa jadi contoh transportasi tambang masa depan yang bikin industri, masyarakat, dan lingkungan seimbang.

Jadi, jangan cuma mikir aspal dan truk, tapi pikirkan teknologi dan komitmen bersama buat masa depan yang lebih hijau dan aman.

Di balik debu dan gemuruh truk tambang, tersimpan harapan besar bagi Sumatera Selatan. Jalan khusus tambang bukan cuma soal beton dan aspal yang mulus, tapi tentang bagaimana teknologi dan pengawasan cerdas bisa menjawab tantangan klasik sekaligus menjaga harmoni antara pembangunan dan lingkungan.

Seperti pepatah bilang, “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian”. Lewat inovasi dan kerja sama, Sumsel bukan cuma membangun jalan, tapi membangun masa depan yang lebih cerah, bersih, dan aman untuk generasi sekarang dan nanti.

Jadi, mari kita dukung langkah ini dengan optimisme dan kerja sama. Jalan tambang Sumsel bisa jadi contoh jalan pintar yang bikin semua pihak senang tambang lancar, warga nyaman, dan bumi tetap lestari.[***]

 

 

Terpopuler

To Top