GUBERNUR Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru mengakui begitu pentingnya peran dokter dan tenaga kesehatan lainnya dalam melayani masyarakat dimasa pandemi Covid-19 sekarang ini. Untuk itu Gubernur mengucapkan terimkasih atas survivenya tenaga medis yang tetap memberikan pelayanan pada masyarakat.
“Seperti tema hari ini “Pelayanan Dokter Umum di Era Pandemi. Dimana disituasi pandemi covid-19 tingkat ketergantungan masyarakat terhadap dokter dan tanaga kesehatan sangat tinggi. Meski dilapangan dokter ada juga yanh menjadi korban. Namun mereka tetap survive rela mengorbankan dirinya demi orang lain, ini sungguh mulia sekali,” kata Herman Deru saat membuka Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) II Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Provinsi Sumsel di Ballrom Hotel Novotel Palembang, Sabtu (29/5).
Dengan begitu lanjut, Herman Deru dia tetap berharap agar para dokter dan tenaga kesehatan untuk dapat menjadi speaker bagi masyarakat terkait protokol kesehatan.
“Saya mohon dokter di Sumsel harus menjadi speaker bagi masyarakat seperti tentang protokol kesehatan, karena masyarakat juga akan mentaati apa yang disampaikan oleh para dokter,” tuturnya.
Disamping itu Herman Deru juga menyampaikan, peran pemerintah tidak dapat dipisahkan dengan peran dokter dalam meberikan pelayanan kesehatan.
“Kolaborasi atau kebersamaan Pemerintah dan dokter itu hal yang tidak bisa terpisahkan. Misalnya kita tahu masyarakat butuh tentang pelayanan kesehatan termasuk masyarakat butuh juga ilmu pengetahuan tentang kesehatan, makanya pemerintah dan dokter selalu bersingergi dalam memberikan yang terbaik ke masyarakat,” ungkapnya.
Herman Deru melihat masih ada permasalahan yang masih ada terkait pelayanan kesehatan seperti penyebaran dokter yang belum proporsional di wilayah Sumsel.
“Seperti pengalaman saya menjadi Bupati di OKU Timur beberapa tahun yang lalu, masih ada persoalan yaitu terkait pelayanan kesehatan seperti penyebaran. Padahal jumlah dokter yang ada di Sumsel ini sudah cukup lumayan banyak tapi penyebarannya yang belum proprosional, ini yang menjadi persoalan. Artinya ini juga peran Pemerintah bagiamana yang melayani harus diberikan kenyamanan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua PDUI Sumsel, DR.dr. Mgs.M.Hakim, M.Kes, mengatakan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) II Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Provinsi Sumsel digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat bahkan jumlah yang terbatas.
Menurutnya di era pandemi saat ini banyak sekali terjadi perubahan, mulai dari pelayanan jumlah jam terhadap pasien yang dibatasi serta cara melayani pasien.
“Pada saat pertama terjadinya Covid-19 itu semua dibatasi tapi lama kelamaan dengan sudah dilakukan penelitian itu bisa dilakukan tatap muka dengan pembatasan- pembatasan dan menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya.(***)