Sumselterkini.co.id, Palembang – Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru mengaku mempunyai hubungan spesial serta ikatan batin dengan masyarakat hindu di Sumatera Selatan.
Hal itu diungkapkannya saat menghadiri Dharma Shanti Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1941 bersama Umat Hindu Sumsel, di Madya Mandala Pura Agung Sriwijaya Jalan Seduduk Putih Palembang, Rabu (20/3/2019).
Herman Deru menceritakan saat dirinya masih menjabat Bupati OKU Timur selama dua periode beberapa tahun lalu. Dirinya selalu menyempatkan diri untuk hadir dalam acara kegiatan yang diselenggarakan umat hindu.
Begitu juga saat ini ketika menjabat sebagai gubernur, dirinya tetap akan menjalin silahturahmi dengan umat hindu di Sumsel yang merupakan warga eks transmigrasi dari Bali yang merupakan korban meletusnya Gunung Agung tahun 1963.
“Saya bangga bisa menjadi bagian keluarga PHDI, ada ikatan batin tersendiri bagi keluarga besar di Sumsel khususnya di OKU Timur,” ujarnya.
Herman Deru, mengingatkan umat hindu di Sumsel untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman budaya dan adat di Sumsel. Mengingat modal utama dalam membangun adalah kebersamaan.
“Semua elemen masyarakat jangan sampai mudah cepat mengambil kesimpulan apalagi dari isu yang tidak benar agar kesatuan antar umat beragama tetap terjaga,” ajak Gubernur.
Gubernur memuji kearifan lokal dikalangan masyarakat Bali yang tetap lestari dan terjaga hingga saat ini tanpa terkontaminasi dengan budaya asing.”Mari kita jaga kebersamaan ini, dengan tetap bersilaturahmi di tengah keberagaman budaya, adat dan agama,” ujarnya.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Sumsel, Surya IGB Negara, mengaku bangga hidup di Sumsel, terlebih umat hindu diterima dengan baik bermukim di Sumsel.
“Kita bisa hidup berdampingan dengan umat lainnya di Sumsel ini. Bahkan di Palembang ini terdapat Pure Khahyangan Swarya Dwipa Rumah suci umat Hindu yang dibuat di dalam satu komplek bersama empat rumah ibadah lainnya di dalam komplek Jakabaring Sport City (JSC),” ungkapnya.
Dia mengajak, di era modern dan canggihnya teknologi dewasa ini, banyak pihak yang ingin memecahkan persatuan. Karena itu dia mengajak agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap dijaga.”Kita jangan termakan isu yang tidak benar, agar persatuan kita tetap terjaga,” pungkasnya.[**]
Penulis : As