Uncategorized

Kandidat di Mata Saya, Kemenangan di Suara Anda

foto : istimewa

ERA kepemimpinan PWI Sumsel, sebut saja  almarhum H Ismail Djalili, H Asdit Abdullah, H Kurnati Abdullah telah berlalu.  Juga era H Octaf Riyadi SH, sebentar lagi akan berakhir. Kelebihan dan kekurangan diyakini akan ditemukan dan dirasakan.

Paling tidak mereka telah meninggalkan kesan dan jasa. Kini, bakal  nahkoda PWI Sumsel periode 2019-2024 telah bermunculan. Mereka akan bersaing memperebutkan simpati  463  pemegang  kartu biasa. Berikut, para kandidat ketua PWI Sumsel periode 2019-2024 di mata saya:

Afdhal Azmi Djambak

Pernah menjadi pimpinan saya di Harian Transparan sekitar tahun 2000. Banyak pengalaman selama bergabung. Saya jadi korban kekerasan di Kejati Sumsel. Lalu berhari-hari Transparan didemo mahasiswa UMP gara-gara mahasiswanya ngutil dan say tulis sangat detil. Di demo gara-gara berita, ‘ee anuku’ diremas.

Sebelumnya, saat di Sumeks pernah memberitakan Uda ini ketika dipukul oleh pengurus Percasi. Saya minta komentar Pak Kurnati Abdullah ketika itu sebagai Ketua PWI Sumsel. Anak kami, sama-sama di TK Aisyah. Itulah, beliau yang selalu melihat orang lain selalu salah ini.

Pernah menjadi Sekretaris PWI Sumsel, lalu Wakil Ketua, dan anggota DKP PWI Sumsel, tentu memberi poin tersendiri.

Aan Sartana Bos mantan pegawai Astra ini sempat satu kantor di Sumatera Ekspres. Saya masuk 1996 akhir, beliau setelah itu. Saya di copy editor, pak Aan ini ngepos di politik. Jadi kalau soal strategi politik dan tukang ngompori sangat jempol.

Aan waktu itu dibawah bimbingan suhu Subki Sarnawi, yang jebolan Sriwijaya Post. Halaman politik, benar-benar manis di tangannya. Lalu pernah memegang ekonomi dan terakhir pernah menangani halaman DOR.

DOR information dipoles dari awal oleh Kak Oktaf Riyadi yang kemudian mengelola Palembang Pos dan membumikan Mang Juhai.

Aan sendiri, setua saya, kemudian memajukan PAL TV bersama senior kami H Syafik Gani. Sentuhan tangan dingin keduanya membuat PALTV jadi TV wong Kito. Lalu saat ini, dipercaya mengelola bisnis kantor berita Antara. Meskipun di kartu PWI -nya masih tercatat di PAL TV, beliau sudah nyebrang ke LKBN Antara di bawah komando Abang kita, Indra Gultom. Pengalamannya sebagai Bendahara dan Wakil Ketua PWI Sumsel tentu menjadikannya bukan orang asing bagi keluarga besar PWI Sumsel.

Firdaus Komar  Merintis karier di Sriwijaya Post dan sukses di Berita Pagi. Ber istrikan anggota KPU Sumsel, kariernya terus melejit. Saya pernah diundang bersama meliput seorang Calon Gubernur yang ketika itu di era Pak Rosihan Arsyad akan mencoba meraih kursi  kepala daerah di Sumsel. Tokoh itu mengajak kami ke perkebunan. Saya melihat Firdaus Komar memang sosok yang pandai mencari dan piawai melaporkan. Wawancara yang eksklusif, padahal kami meliput bareng, membuat saya acungi jempol.

Angle yang kami ambil memang beda. Sukses sebagai Ketua Panpel HPN 2010 di Palembang,  bukti kemampuannya. Apalagi saat itu melaunching buku terkait pers. Lalu dua periode sebagai Sekretaris PWI Sumsel, tentu menjadi modal besar menambah peluangnya menjadi pemenang. Kami sempat sama-sama  jadi sekretaris di periode sebelumnya ini. Saya sekretaris DKP PWI Sumsel. Pak haji yang murah senyum ini, Sekretaris PWI Sumsel.

Hadi Prayogo Sosok berbadan besar ini mengingatkan saya kepada Presiden SBY. Secara fisik tentu membuat bangga punya ketua yang seperti ini. Apalagi, dengan pengalaman 25 tahun sebagai wartawan, tentu sangat paham dengan “penderitaan” wartawan. Karenanya, bos Sriwijaya Post dan juga pimpinan Tribun Sumsel ini akan berupaya maksimal memajukan PWI Sumsel. Tentunya agar para anggotanya juga menikmati bahagia.

Bekerja di media yang berbeda, beliau di harian lokal dan saya sempat menjadi koresponden, membuat pertemuan fisik mungkin jarang. Tetapi dari polesan kepemimpinannya, saya melihat bagaimana kinerjanya. Walaupun, mungkin ada saja anak buahnya ataupun bekas anak buahnya yang tak puas. Produk jurnalistik medianya, pernah membawanya sebagai pimpinan harus bertanggung jawab. Tapi justru banyak  hikmah didapat dari kasus pemberitaan itu.

Diantaranya, beliau  justru  dapat jodoh tak lama berselang dari usainya kasus itu. Alih-alih mendapat hukuman, baginya justru memberi hikmah. Di mata saya, dengan minimnya sentuhan dirinya dengan PWI Sumsel justru memberi peluang lebih besar baginya  untuk merefresh PWI Sumsel, agar bisa menjadi lebih baik dari kondisi sekarang yang sudah cukup baik.

Lewat komunikasi intens dengan Maspril Aries, Agus Harizal, Sarono Putro Sasmito yang berawal dari komen status di FB, ketemulah ide untuk berpartisipasi merefresh PWI Sumsel. HDP (inisialnya di berita) tergelitik maju sebagai  kandidat.

Jon Heri

Sosok ini sudah sangat lama saya kenal. Dimulai ketika sama-sama nyangkut di PN Palembang. Berbagi info sidang siluman. Lalu di era Gubernur H Syahrial Oesman tergabung  dalam Masyarakat Jurnalis  Cinta Sumsel (MJCS). Bersama beberapa wartawan seperti H Ajmal Rokian,  H Bangun  P Lubis,  Suharto, dll  kami bergabung. Saya sebagai Sekretaris Seminar Lumbung Energi ketika itu  memang SDH melihat potensi besarnya.

Agak melawan dan sedikit sangar, itu hanyalah tampilan luar. Dan itupun diperlihatkannya karena memang tak rela melihat sesuatu yang kurang benar. Menurutnya, kita harus keras dan berani, kalau benar. Ini bagi mereka yang tidak begitu kenal, menyebutkan sebagai kelemahan.

Koran Patroli, Armada Racun, Jembatan Informasi,  adalah beberapa media yang pernah dikelolanya. posisinya sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Sumsel membuatnya akrab dengan para Ketua PWI kabupaten se-Sumsel. Karenanya wajar dalam Konfenprov kali ini didukung  13 Ketua PWI Kabupaten se-Sumsel yang dimotori Kuyung Kurnaidi dan Richan Joe plus Nurul Fallah.

Trio tokoh sentral yang menggiringgnya bisa meminta restu Gubernur Sumsel. Bravo. Informasi akhir, dari ke lima kandidat ini, empat diantaranya adalah penguji UKW PWI.Hanya Aan yang belum. Seharusnya  saya  dan Aan pun mengantongi sertifikat penguji UKW.

Sayang, meski surat  tugas sudah dibuat  untuk berlima, hanya tiga yang lanjut. Saya dan Aan, diminta bersabar  ikut periode berikutnya. Siapapun yang Anda pilih nanti, semuanya adalah sosok  wartawan  terbaik di PWI Sumsel. Selamat berkonfrenprov, Sabtu, 26 Januari  2019.[**]

Penulis  ; M Nasir

Sekretaris DKP PWI Sumsel

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com