MUSIM Kemarau tentu mengakibatkan banyak terjadi kebakaran hutan lahan dan kebun [Karhutla] di lahan gambut. Dampak dari kebakaran tersebut membuat udara menjadi kurang sehat, karena diselimuti kabut asap yang pekat.
Dari kondisi itu, tentu berpengaruh pada kesehatan masyarakat, terutama penyakit yang ditimbulkan, salah satunya gangguan saluran pernapasan/ISPA, bahkan bisa akut jika tidak cepat-cepat ditanggulangi. Apalagi, jika yang terserang tersebut anak-anak. Meskipun gejala awal yang muncul tidak terlalu membahayakan, namun perlu meringankan gejalanya, agar tidak berlanjut lebih serius.
Terdapat dua cara pengobatan ISPA yang bisa dilakukan, yaitu dengan bantuan medis ataupun secara tradisional. Memilih pengobatan tersebut sesuai dengan kebutuhan, namun sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter agar tidak salah langkah.
Saat gejala awal muncul, mengobati penyakit ISPA secara mandiri di rumah. Kombinasikan pengobatan ISPA secara tradisional dan medis sesuai dengan saran yang diberikan oleh dokter. Pengobatan yang dilakukan biasanya disesuaikan dengan gejala yang dialami, seperti berikut:
Demam
Jika gejala yang muncul adalah demam, lakukanlah pengobatan dengan cara: Untuk dewasa, berikan obat penurun panas yang biasa digunakan seperti paracetamol.
Untuk anak usia 2-5 tahun, bisa berikan paracetamol serta kompres dengan air hangat. Biasanya, dokter menganjurkan untuk memberikan paracetamol 4 kali setiap 6 jam. Berikan sesuai dengan dosis yang disarankan dokter. Untuk bayi di bawah 2 bulan harus segera dibawa ke dokter atau pusat pelayanan kesehatan terdekat.
Batuk
Gejala lain yang biasanya muncul ketika mengalami ISPA adalah batuk. Untuk mengatasinya bisa dilakukan cara berikut: Untuk cara tradisional, Anda bisa memberikan perasan jeruk nipis sebanyak ½ sendok teh dan campur dengan sedikit kecap atau madu sebanyak ½ sendok teh. Berikan secara rutin tiga kali sehari. Untuk cara medis, Anda dapat mengonsumsi obat batuk yang biasa digunakan. Pilih obat batuk yang tidak mengandung zat berbahaya, seperti kodein, dekstrometorfan, dan antihistamin.
Lemas dan Lesu
Pada penderita ISPA biasanya tubuh akan terasa mudah lemas dan lesu. Untuk itu hal yang paling perlu diperhatikan adalah menjaga pola makan yang baik. Meski nafsu makan berkurang, sebaiknya tetap cukupi gizi Anda dengan mengonsumsi makanan sehat. Anda bisa sedikit-sedikit makan namun berulang dan lebih sering dari biasanya. Anda juga harus tetap memberikan ASI pada bayi yang mengalami ISPA.
Dehidrasi
Jika gejala yang dialami adalah dehidrasi, Anda dapat melakukan pengobatan ISPA dengan memberikan cairan yang lebih dari biasanya. Cairan ini bisa didapatkan dari air putih ataupun buah. Dengan mengonsumsi cairan yang cukup akan membantu tubuh untuk mengencerkan dahak dan mencegah dehidrasi berlebih.
Meski tubuh dalam keadaan demam, tidak dianjurkan untuk mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal. Dengan menggunakan pakaian tebal justru dapat menghambat keluarnya panas dalam tubuh. Bersihkan ingus ketika Anda sedang mengalami pilek. Hidung yang bersih dari ingus dapat mempercepat kesembuhan serta menghindari komplikasi yang lebih parah.
Selalu ciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Perhatikan ventilasi udara yang cukup, cahaya matahari yang memadai, serta hindari asap atau polusi udara. Jika diberikan antibotik, Anda harus menghabiskannya meski gejala tidak lagi muncul. Apabila pengobatan yang dilakukan secara mandiri di rumah terus memburuk setelah 2 hari, segera periksa ke dokter untuk mengecek kondisi tubuh Anda.
Jangan tunda pengobatan penyakit ISPA jika gejala awal sudah muncul. Semakin cepat Anda melakukan penanganan maka semakin cepat pula kesembuhan yang bisa didapatkan. Selain itu, Anda juga bisa menghindari kemungkinan buruk yang bisa terjadi apabila gejala yang muncul tetap dibiarkan.
Sumber : Guesehat.com