Tekno

“Galaxy AI, Si Asisten Pintar Baca Kebiasaan Anda”

samsung.com/id

MISALNYA pagi-pagi Anda bangun, mata masih ngantuk, kopi belum nyala, tapi HP Anda sudah setel alarm cadangan, layar menyesuaikan brightness, dan playlist favorit Anda mulai menyala. Serius, ini bukan film fiksi ilmiah, ini Galaxy AI Samsung. Awas lho, teknologi ini bisa lebih cerdas dari tetangga yang kepo tapi suka pura-pura nggak tahu.

Sejak resmi diluncurkan bersama seri Galaxy S24 pada Januari 2024, Galaxy AI berkembang pesat. Awalnya cuma fitur eksklusif flagship, sekarang hadir di hampir semua perangkat Galaxy. Filosofi Samsung “AI for All”. AI bukan cuma buat orang kaya atau geek kelas berat, tapi untuk semua orang yang pengin hidup lebih gampang, lebih cerdas, dan, kenapa nggak, lebih kocak.

Dalam keterangan rilis resmi dilaman samsung.id./com belum lama ini, disebutk kalau biasanya fitur cuma “nempel” di HP, Galaxy AI berbeda, ia proaktif, bukan reaktif, contohnya, saat Anda sedang asyik scroll TikTok, tiba-tiba baterai HP tinggal 10%.

Disamping itu, Galaxy AI nggak cuma ngasih notifikasi basi “Baterai low.” Tapi bisa prediksi, dan bilang, “Eh, colokin charger dulu deh, ntar drama nggak kelar-kelar.” Awas lho, kalau diabaikan, bisa bikin momen seru hilang, tepat kayak pepatah lama “Sedia payung sebelum hujan, sedia charger sebelum HP mati”.

AI ini membaca kebiasaan pengguna dan memberi rekomendasi yang terasa natural, bukan kaku. Misalnya tahu kapan Anda sering menelepon ibu, kapan biasanya lembur nonton drama Korea, atau kapan lupa minum air putih. Jadi, ia bukan sekadar mesin pintar, tapi asisten yang bikin hidup lebih ringan, kadang ngeselin, tapi berguna.

Kalau dulu HP cuma “berbicara” ke tangan Anda, Galaxy AI sekarang bisa ngobrol lintas perangkat, mulai dari smartphone, tablet, smartwatch, hingga TV. Contoh klasik Anda lagi maraton drama Korea di TV, AI tiba-tiba bilang, “Jangan lupa cemilan, boss!” sambil ngecek smart fridge. Nggak cuma itu, AI bisa sesuaikan playlist di tablet sambil nyalain lampu smart bulb biar mood makin dramatis.

Ini bukan gimmick, tapi filosofi “AI for All” Samsung membawa teknologi canggih ke semua pengguna, bukan cuma mereka yang beli flagship. Galaxy AI ingin semua orang merasakan asisten proaktif yang dulu cuma ada di film futuristik.

Yang bikin seru, Galaxy AI nggak kaku, ia bisa hadirkan interaksi humoris dan edukatif, contohnya, saat Anda ngetik pesan panjang sambil galau, AI bisa kasih saran emoji lucu atau quote singkat “Senyum itu ibarat Wi-Fi, kalau tidak dibagi, percuma”.

Dagelan kecil ini bukan sekadar lucu-lucuan, ini bagian dari edukasi kontekstual, AI memberi insight relevan sambil bikin pengguna tersenyum. Teknologi jadi teman yang bijak, kocak, kadang ngeselin, tapi selalu berguna mirip sahabat sejati.

Filosofi “AI for All” Samsung membawa pesan moral, teknologi canggih tidak boleh cuma dinikmati segelintir orang. Dengan AI yang proaktif, manusia bisa fokus pada hal penting, kreativitas, keluarga, hiburan, sementara Galaxy AI tangani rutinitas membosankan. Pepatah modern versi AI “Bekerja cerdas, bukan sekadar keras”.

Galaxy AI mengajarkan bahwa kemajuan teknologi harus membuat hidup lebih manusiawi, bukan lebih ribet, ia jadi contoh inovasi yang dipadukan empati, humor, dan kemudahan sehari-hari. Awas lho, jangan sampai ketinggalan.

Di era serba cepat ini, AI bukan sekadar fitur tambahan. Galaxy AI menunjukkan bahwa teknologi bisa menjadi asisten proaktif yang mengerti kebiasaan pengguna, sambil tetap menyenangkan. Dari smartphone hingga smartwatch dan TV, ekosistem ini menghadirkan pengalaman intuitif, kontekstual, dan human-friendly.

Kalau teknologi selama ini terasa kaku, Galaxy AI membuktikan masa depan digital bisa cerdas, santai, dan penuh humor. Pepatah versi AI “Teknologi hebat itu yang bikin kita tersenyum, bukan pusing tujuh keliling”

Dengan Galaxy AI, Samsung tidak hanya menampilkan inovasi, tapi juga memberi pelajaran penting AI bukan hanya untuk elite, tapi untuk semua yang ingin hidup lebih mudah, lebih cerdas, dan sedikit lebih lucu.[***]

Terpopuler

To Top