SALAH satu kelompok masyarakat yang paling terdampak pandemi Covid-19 adalah ibu rumah tangga dan anak-anak. Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan perhatian penting agar kelompok rentan seperti anak dan anak penyandang disabilitas tetap merasakan kehadiran negara.
Pada paparannya dalam kegiatan webinar dengan Unicef dengan tema Melindungi Orang dalam Menanggapi Covid-19: Perlindungan dan Layanan Sosial Inklusif, Mensos menyatakan, agar perkembangan anak-anak tetap optimal, ibu rumah tangga telah melakukan peran ganda, selain sebagai ibu, juga berperan sebagai teman dan juga guru – karena anak-anak harus belajar di rumah.
“Kaum perempuan termasuk dalam hal ini ibu rumah tangga, berperan lebih banyak terdampak. Dalam arti, selain sebagai ibu rumah tangga, mereka juga harus menjadi guru karena anak-anak belajar di rumah. Yang tak kalah penting, ibu juga menjadi teman bermain anak-anak karena sekolah sebagai tempat bertemu dan bermain dengan teman-teman, kini harus dibatasi,” kata Mensos kemarin dalam keterangan rilisnya dikutip rabu [24/3/2021].
Ia memahami peran berat ibu mendampingi anak selama pandemi. Sebab, penting memastikan aktivitas anak-anak di rumah tetap harus mewadahi karakter anak-anak yang akfif dan gembira, seperti saat mereka bermain bersama kawan-kawannya.
Mensos mengapresiasi peran ibu, terutama saat mendampingi anak-anak di rumah selama pandemi. “Mohon suasana aktif, atrakif, dan gembira tetap bisa dihadirkan di rumah. Intinya meskipun belajar dan beraktivitas di rumah, ciptakan suasana sedemikian rupa yang tidak mengubah karakter anak,” katanya.
Mensos memahami tugas berat itu. Karena harus mengambil peran ganda. Ibu harus mampu menciptakan suasana yang biasa ditemui di luar, kini hadir di rumah. “Ya mengambil peran sebagai teman-teman sebaya kan tidak mudah. Bagaimana suasana rumah tidak membosankan,” katanya.
Terkait dengan rencana kegiatan belajar secara tatap muka, Mensos meminta semua pihak tidak lupa memastikan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan. Baik pada saat berangkat ke sekolah, selama belajar di sekolah, selama istirahat dan saat pulang sekolah.
“Namanya anak-anak. Kadang melihat temannya memakai masker yang bagus lalu dipinjam. Nah ini kan bisa menularkan virus. Jadi memastikan penerapan protokol kesehatan ini penting,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Mensos juga menyampaikan rencana Kemensos membantu anak-anak penyandang disabilitas sensorik netra, penyandang disabilitas intelektual, dan anak-anak penyandang celebral palsy, untuk mendapatkan bantuan peralatan. “Sehingga mereka bisa beraktivitas sebagaimana mestinya,” kata Mensos.[***]
ril