TERKAIT kabar penyaluran bantuan sosial (bansos) berupa beras batu di Pandeglang, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Pos Pandeglang dan tempat penggilingan gabah di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, belum lama ini.
Melalui keterangan resminya dalam sidaknya itu, Menko Muhadjir mengatakan berdasarkan laporan dari pihak PT Pos, dan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog), bahwa masalah beras menggumpal yang didistribusikan sebelumnya itu dikarenakan terkena hujan.
Ia juga mengatakan semua beras yang bermasalah itu sudah ditarik dan diganti dengan beras baru yang layak dikonsumsi. Menko Muhadjir mengatakan sebetulnya sudah tidak ada masalah.
“Sudah diganti dari para Keluarga Penerima Manfaatnya dan beras itu sudah ditarik. Bahkan yang ditarik bukan hanya beras yang bermasalah tapi seluruhnya ditarik dan dicek semuanya. Dan itu saya kira ini langkah yang cepat dan bagus,” kata Menko Muhadjir.
Lanjutnya, ia mengingatkan agar beras yang diberikan sebagai bansos adalah beras yang layak konsumsi. Sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah, beras yang disalurkan minimal berkualitas medium.
Selain itu, Menko Muhadjir juga meminta agar beras yang dimanfaatkan untuk bansos dari produksi petani lokal. Ia mengapresiasi pihak Pemerintah Kabupaten Pandeglang yang telah memanfaatkan beras petani lokal.
Menko Muhadjir juga menjelaskan dengan memanfaatkan beras produksi petani lokal, akan sangat membantu meningkatkan kesejahteraan petani lokal. Tetapi, ia juga mengingatkan agar petani lokal tidak meraup untung yang berlebihan.
“Sekarang ini Alhamdulillah harga gabah, harga beras sudah mulai naik. Saya mohon para petani dan tengkulak menahan diri untuk tidak mengambil untung banyak-banyak. Semuanya harus merasa prihatin,” kata Menko Muhadjir.
Sebelumnya, penyaluran bantuan sosial beras 10 kg dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten sempat ramai.
Sebabnya, beras dari Perum Bulog yang disalurkan PT Pos Indonesia ke warga ditemukan menggumpal layaknya batu dan kurang layak untuk dikonsumsi.InfoPublik (***)
Ril