KUNTUM bunga mekar menyambut pagi
Mencoba mengawali hari ceria kembali
Dia kan bertanya pada dirinya sendiri
Sanggupkah ia melewati hari ini
Siang berganti mengubah pagi
Mentari telah meninggi saatnya menyinari duniawi
Tetesan keringat bercampur pekat aroma-aroma khas pejalan kaki
Melewati sepanjang jalan kenangan yang berarti
Tak kan terganti
Sore ini ia pun kembali
Lagi-lagi melewati jalur kenangan ini
Dari hari ke hari
Entah hingga kapan berakhir
Hari ini, esok, entah lusa, seminggu lagi atau sebulan lagi, bahkan sewindu pun mungkin kah ia temui
Hingga perasaan dan jiwanya berhenti mempermainkan keinginannya sendiri
Dan akhirnya tersadar sendiri..
Penulis: Darwin Effendi
Dosen Univ. PGRI Palembang
Penulis Kumpulan Cerpen : Sekelumit Kisah Cinta