Sumselterkini.co.id, Palembang- Sebagai salah satu upaya untuk terus mengawal pembangunan, serta menjawab isu-isu strategis yang ada di Indonesia, terkhusus wilayah Sumbagsel tak terkecuali di Kota Palembang, Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sumatera Bagian Selatan (Badko HMI Sumbagsel), menggelar kegiatan Talkshow yang di Agendakan setiap Dwi Mingguan.
Dengan mengambil tema ” Palembang Darussalam Versus Wisata Malam Palembang, Gelaran Launching Talkshow oleh Badko HMI Sumbagsel ini, sukses di Gelar di Lord Cafe Palembang.
Turut Hadir sebagai narasumber diantaranya, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Drs Supriadi MM, Sekjen FPI Sumsel Habib Mahdi Muhammad Syahab, Kepala Dinas Pariwisata Palembang Isnaini Madani dan Pengamat Sosial Bagindo Togar, serta dipandu oleh moderator Kemas Ali
“Acara ini adalah rangkaian pertama dari kegiatan Talkshow Badko HMI, Insha Allah selanjutnya akan digelar di Provinsi Lampung, ujar Ketua Umum Badko HMI Sumbagsel, Bambang Irawan, Selasa,(2/4/19) malam.
Lanjut Bambang, sengaja mengusung tema ini agar terjadinya keselarasan antara visi Pemkot saat ini yaitu Palembang Emas Darusalam dengan kehidupan masyarakatnya ditengah-tengah gencarnya wisata malam yang ada di Kota Palembang yang semakin metropolis.
Dalam paparnya, Habib Mahdi Muhammad Syahab, menyampaikan pemahaman tentang arti kata Darusalam, dimana kata tersebut ada dalam Visi Walikota Palembang yakni Palembang Emas Darussalam 2023.
“Jadi visi Palembang Darusalam harus diartikan sebagai sebuah kota yang menjadi keselamatan dan memberi rasa aman bagi seluruh masyarakatnya, tanpa sekat agama dan kepercayaan yang dianut masyarakat,” ujar Habib Mahdi
FPI, dikatakan Habib, sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh pihak Panitia yang dalam hal ini Badko HMI Sumbagsel dan insya Allah rekomendasi dari hasil acara ini, bermanfaat bagi Kota Palembang.
Pihaknya Juga mengapresiasi Pemerintahan kota Palembang dalam meningkatkan Pariwisata di Palembang dan tentunya Pariwisata di Palembang ini sama sekali tidak identik dengan kemaksiatan, tidak identik dengan prostitusi bahkan jauh sekali dari hal – hal tersebut, tidak sama sekali ada hubungannya dengan minum – minuman keras, apalagi Narkoba.Tinggal bagaimana aplikasi dilapangan bahwasanya pariwisata ini harus betul – betul sesuai dengan tujuan dari Visi kota Palembang, Yakni Palembang EMAS Darussalam.
“Andai ini berjalan dengan baik, tentunya tidak ada keresahan yang muncul, dan tentunya diskusi ini tidak pernah ada, kalau itu diwujudkan, itu idealnya, artinya sekarang kita menuju ke masa tersebut dengan selogan Palembang EMAS Darussalam,” jelasnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang Isnaini Madani, dalam paparannya menjelaskan sektor Pariwisata merupakan penyumbang terbaik bagi PAD Kota Palembang dan tentunya itu merupak kerja keras dari seluruh pihak, sehingga sektor ini menjadi sektor yang strategis dalam pencapaian PAD di tahun 2019.
Banyak upaya, tentunya yang dilakukan oleh pihaknya, selain sebagai penyumbang PAD, diharapkan juga Pariwisata di Kota Palembang, harus selaras dan menunjang visi dari Walikota, yakni Palembang EMAS Darussalam.
“Rencananya ke depan Pemkot Palembang akan merealisasikan Wisata Religi di kawasan Predestrian Street setiap malam Minggu,” jelasnya.
Terkait permasalahan, tempat hiburan yang tidak memiliki izin atau menyalahi izin usaha, silahkan laporkan saja ke Sat Pol PP kota Palembang, akan di tindak tegas tentunya.
“Saya contohkan di Predestrian itu, banci bejoget disano bae, bakal keno tarik,” imbuhnya.
Sementara itu dari Kepolisian, Kombes Pol Drs Supriadi menjelaskan bahwa Pihak Kepolisian dalam mengemban amanat dan tugasnya tak bisa lepas dari peran serta masyarakat.
“Terkait penegakan hukum di tempat-tempat hiburan, Kepolisian selalu menempatkan aturan-aturan yang ada, dalam menjalankan tugas dan fungsinya,” kata Kombes Pol Drs Supriadi.
Disisi lain, Pengamat Sosial Bagindo Togar berharap Pemerintah dapat lebih mengeksplorasi dan menambah value (nilai, red) pariwisata yang ada di Kota Palembang, terutama pengembangan kawasan Sungai Musi yang telah menjadi icon Kota Palembang.
“Pemkot Harus kembalikan Icon Palembang yakni Sungai Musi, dan merestorasi kawasan itu, sebagai aset wisata yang tak ternilai harganya,” jelas Bagindo.
Dalam closing statementnya, Ketua Umum Badko HMI Sumbagsel, Bambang Irawan, menjelaskan apa yang dihasilkan dari diskusi malam ini, pihaknya akan menyampaikan surat rekomendasi kepada Walikota Palembang, terkait wisata malam yang ada di Palembang, untuk menyongsong Palembang EMAS Darussalam 2023.
“Rekomendasi itu yakni agar Pak Wali menutup tempat – tempat hiburan malam yang menyalahi izin, yang tidak menunjang dari visi Pak Wali yakni Palembang Emas Darussalam,” terangnya.