PROVINSI Sumsel menargetkan Rumah Tahfidz sebanyak 3.000 untuk merealisasikan visi & misi menciptakan Provinsi Sumsel yang religius.
Pernyataan itu diungkapkannya Gubernur Sumsel Herman Deru di sela acara silaturahminya dengan warga Kota Pagaralam dan peresmian pembangunan Gedung Workshop dan Gedung Asrama Santri serta peletakan batu pertama di Ponpes Tahfidz Quran dan Rumah Tahfidz Al Quran Daarul Kutub El Gontori, Kamis (7/2/2020).
Menurutnya jangan membayangkan banyaknya anggaran yang akan dikeluarkan untuk membangun 3.000 rumah tahfidz, karena rumah tahfidz menurutnya justru bukan fokus pada bangunan- bangunan mewah, tapi justru pada kegiatan anak-anak belajar mengaji, mulai dari Iqra sampai khatam Alquran.
“Jangan kita berpikir seperti itu. Kan percuma gedung mewah tapi murid rumah tahfidznya tidak ada. Yang penting itu kegiatan belajar Alquran nya. Ada anak didik, ada pengajar dan lainnya. Kalau kelasnya ada muridnya ada tapi pengajar tidak ada juga rumah tabfidz ini tidak akan berjalan,” tuturnya.
Oleh karena itu Ia mengajak masyarakat berpikir sebaliknya. Dengan memperbanyak kegiatan belajar Alquran dan merangkul murid sebanyak-banyaknya.
“Yakinlah pemerintah tidak akan tinggal diam akan pasti kita pikirkan bangunan, pengajar, sampai honornya juga kita pikirkan. Itu segera kita launching karena sudah disambut baik oleh Lembaga Pembinaan Rumah Tahfidz Sumsel,” janjinya.[***]
Penulis : ril/Rozie