UMAT muslim Sumatera Selatan, secara serentak menggelar sholat minta hujan (Istisqo) berjemaah, bermunajad kepada Allah SWT agar diturunkan hujan.
Untuk tingkat Provinsi Sumsel, Sholat Istisqo digelar di halaman Istana Gubernur, Griya Agung Palembang yang dihadiri langsung oleh para alim ulama, Gubernur Sumsel H. Herman Deru, Wakil Gubernur Ir H. Mawardi Yahya dan unsur FKD, Kakanwil Kemenag Sumsel H. Alfajri Zabidi, Sekda H.Nasrun Umar, para pejabat daerah, ASN, staf dilingkungan Pemprov. Sumsel serta para pelajar dan masyarakat umum lainnya.
Sebelum sholat istisqo berjemaah digelar, jemaah melakukan sholat taubat dan sholat duha serta memperbanyak istighfar memohon ampunan kepada Allah SWT. Sedangkan yang bertindak sebagai kholtib dan imam sholat Istisqo kali ini, Imam Besar Masjid Agung Palembang, KH. Kgs Ahmad Nawawi Dencik Al Hafidz.
Gubernur Sumsel H. Herman Deru dalam sambutannya, menegaskan begitu pentingnya air bagi makhluk hidup. Terbukti hampir 40 hari hujan tidak turun dampaknya sudah terasa bagi makhluk tak terkecuali bagi manusia, hewan maupun tumbuhkan.
“Perisiwa pagi ini kembali mengingatkan kita bahwa Allah Maha segalanya. Belum cukup 40 hari kita tidak diberi hujan, disana sini rumput sudah mengering. Sungai-sungai sudah banyak yang putus, hewan dan tumbuhan sudah sulit mendapatkan air. Sawah retak-retak dan hutan banyak yang terbakar,” tegas Herman Deru.
Lebih lanjut Herman Deru menambahkan, segala upaya telah dilakukan Pemprov. Sumsel dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan, mulai dari pemadaman secara konvensional maupun dengan pemadaman dengan menggunakan alat dan dana (cost) yang tinggi, mulai dari melakukan rekayasa hujan hingga pemadaman api lewat udara (Water Bombing). Namun karena cuaca panas yang ekstrim menyebabkan lebih dari 1.000 hektare lahan di Sumsel tidak luput dari kebakaran.
“Karena itu melalui sholat istisqo ini, kita harapkan kondisi cuaca panas ini akan segera berkahir. Dan semoga doa kita pagi ini menjadi amal ibadah dan berguna bagi makhluk,” imbuhnya.
Dikatakan Gubernur, sehari sebelumnya, Senin (26/8/2019) siang, dirinya telah melakukan pemantauan karhutla di sejumlah lokasi di mulai dari Kabupaten Pali dan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) melului jalur udara.
Dari hasil tinjauannya bersama dengan Tim BPBD Sumsel didapat informasi, saat ini api yang sempat berkecamuk di sejumlah lokasi di Kecamatan Bayung Lencir Kab. Muba sudah berangsur padam, namun dari ketinggian terlihat anak-anak sungai mulai mengering, sawah-sawah kekeringan dan tanaman banyak yang menguning.
“Karena saya berinisiatif untuk mengajak kita semua melakukan sholat Istisqo secara serentak. Saya juga sebelumnya telah melayangkan telegram kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan sholat Istis’qo didaerahnya masing-masing,” terangnya.
Herman Deru berharap dengan sholat istisqo dan doa bersama yang dipanjatkan secara serentak di Sumsel tersebut. Akan diijabah Allah SWT yang ditandai dengan turunnya air hujan.
“Insya Allah melalui sholat istisqo ini, Allah SWT akan turunkan hujan, Aamiin,” ucap Herman Deru sembari mengajak warga untuk bijak menggunkan air serta menggalakan penanaman pohon.
Sementara itu, KH. Kgs Ahmad Nawawi Dencik Al Hafidz dalam khotbahnya kembali mengajak jemaah untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Selain itu khotib mengutif ayat Al-Qur’an Surat Nuh ayat 10-12 yang intinya diperintahkan untuk memperbanyak istighfar, memohon ampun atas dosa-dosa yang pernah dilakukan. Ahmad Nawawi menegaskan, Allah maha pengampun dengan peristighfar Allah akan menurunkan hujan yang lebat, membannyakan harta dan anak-anak dan akan mengadakan kebun-kebunan dan sungai -sungai.
Istighfar merupakan pengangkat derajat, Pemberbanyak catatan amal . Sekarang ini banyak orang mengeluh akibat kekeringan. Obatnya adalah taubat nasuha, istighfar kepada allah SWT. Kita mengakui doa kita dengan cara bertaubat. Mari kita berdoa kepada Allah semoga hujan segera diturunkan,” ucap KH. Kgs Ahmad Nawawi Dencik menutup khotbahnya. [**]
Penulis : rel humas