GUBERNUR Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru kembali melanjutkan agenda safari jumatnya. Kali ini, Jumat (13/9/2019) gubernur sholat jumat di masjid An-Nur Kompleks Interbis Kecamatan Alang-alang Lebar Palembang.
Di masjid ini Gubernur H. Herman Deru menyerahkan sumbangan Rp 25 juta untuk penyelesaian renovasi pembangunan Masjid An-Nur Kompleks Interbis Kecamatan Alang-alang Lebar Palembang yang diterima langsung ketua pengurus masjid setempat.
Dalam sambutannya dihadapkan jemaah masjid An-Nur ini, sesaat sebelum sholat jumat digelar. Gubernur H. Herman Deru menegaskan, aktifitas safari jumat sudah biasa melakukannya, bukan saja saat menjabat sebagai Gubernur seperti sekarang ini. Namun juga telah dilaksanakannya pada saat menjabat sebagai Bupati OKU Timur beberapa tahum silam. Adapun tujuan dari safari jumat lanjut dia, tidak lain untuk melihat dari dekat kondisi masyarakat termasuk realisasi pembangunan fisik dan nonfisik yang gencar dilaksanakan Pemprov. Sumsel selama ini.
“Jangan heran Bapak-bapak. Aku ini apo adonyo. Keliling dari masjid ke masjid safari jumat bukan saja di Kota Palembang namun juga digelar di Kebupaten/kota lainnya di Sumsel. Tujuannya jelas selain sebagai ukhuah Islamiah juga sebagai wujud menjalin silaturahmi antra umaro, ulama dan umat yang harus kita selaraskan,” tegas Gubernur.
Dia menyebutkan, sebagai seorang pemimpin daerah dirinya tidak puas hanya dengan mendapatkan laporan saja. Namun harus dibuktikan dilapangan. Khusus untuk kota Palembang setidaknya Rp 85 milyar lebih dana Bantuan Gubernur (Bangub) yang dikucurkan untuk perbaikan infrastruktur.
“Saya sengaja tadi cek jalan yang didanai oleh Provinsi di kota Palembang. Termasuk jalan talang Jambe. Tadi ku cek sudah dibangun. Ini semua kita lakukan untuk menjabawab keinginan masyarakat,” tambahnya.
Terkait dengan maraknya kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumsel, Herman Deru menegaskan, ada sekitar 1,4 juta hektar lahan di Sumsel yang berpotensi terbakar. Segala upaya menekan terjadinya karhutla telah dilakukan Pemprov. Sumsel mulai dangan melakukan pendekatan secara hukum, melakukan sosialisasi pada masyarakat. Melakukan pemadaman api dari jalur darat maupun udara. Namun upaya tersebut belum memberikan hasil yang signifikan.
“Untuk diketahui dari hasil kajian 90 persen penyebab kebakarkan hutan dan lahan itu karena faktor manusia. Dan sisanya 10 persen lagi karena faktor alam. Pemadaman telah kita lakukan dari jalur udara menggunakab 7 unit helikopter. Ini semua kita lakukan sebagai bentuk tanggung jawab, kareno itu juk tau dulur-dulur kito yang ado di desa-desa jangan melakukan pembakaran,” ajak Herman Deru.
Dampak negatif dari terbakarnya lahan ini lanjut Herman Deru adalah kabut asap. Imbasnya Sumsel dituduh sebagai penyumbang asap bagi negara tetangga.
“Yang dak lemak lagi kito dituduh. Padahal asap ini bukan be dari daerah kito. malah Malaysia juga ada hutan terbakar,” terangnya.
Dihadapkan jemaah sholat jumat kali ini Herman Deru menyerukan seluruh jemaah masjid di Sumsel untuk berdoa secara khusus melalui sholat Istisqo atau sholat minta hujan. Seperti halnya yang pernah dilakukan beberapa waktu. Lalu, sehabis Sholat Istisqo seketika doa diijabah ditandai dengan turunnya hujan.
“Segala upaya telah kita lakukan untuk mengatasi karhutla ini. Tinggal lagi kita berdoa berserah diri kepada Allah. Saya mengajak kita semua jemaah masjid di Sumsel mari kita perbanyak doa melalui sholat istisqo. Semoga doa kita diijabah. Aamiin,” tendas Herman Deru.
Sementara itu Syaharudin selaku Ketua Masjid An-Nur Kompeks Interbis Kecamatan Alang-alang Lebar dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas kesediaan gubernur sholat jumat berjemah di masjid ini.
“Kami merasa tersanjung atas kehadiran pak Gubernur sholat. Ini pertama kali.pak ada gubernur bekunjung ke masjid kami ini,” ucapnya.[**]
Penulis : ril