Sumselterkini.co.id, Palembang – Kedatangan dua tokoh besar Indonesia yakni Menhan RI Ryamizard Ryacudu dan Habib Muhammad Lutfi bin Yahya ke Palembang menjadi kebanggaan tersendiri bagi Gubernur Sumsel H. Herman Deru.
Diapun berharap ini dapat menuai keberkahan tersendiri bagi Provinsi Sumsel kedepan.Hal itu disampaikannya saat mendampingi dua tokoh tersebut dalam acara Silaturahmi Menhan RI Jendral TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu dengan para ulama/kyai dan Habib di Wilayah Sumsel, di Pendopoan Griya Agung, Senin (21/1/2019).
“Kita bahagia sekali hari ini hadir dua tokoh besar yang sangat familiar. Tidak mudah mendatangkan habib dan Menhan ini karena jadwalnya padat sekali. Semoga doa habib ini membawa keberkahan Sumsel,” jelasnya.
Dikatakan Herman Deru acara rangkaian silaturhami ini puncaknya akan dilanjutkan dengan zikir kubro pada malam harinya dengan melibatkan 10.000 jemaah. Agenda pertemuan para ulama dan umaro ini menurutnya murni gagasan Menhan RI dengan harapan menambah erat persatuan dan kesatuan masyarakat Sumsel.
Sementara itu Menhan RI Ryamizard Ryacudu dalam ceramahnya menjelaskan bahwa saat ini di Indonesia ada tiga ancaman yang mesti diwaspadai. Salah satunya yang utama adalah ancaman mind set. Ancaman ini sangat diwaspadai karena mengancam persatuan bangsa serta ideologi.
“Contohnya di Jawa Timur, ada ibu-ibu bunuh diri dengan bom sambil membawa anak-anaknya yang masih sangat kecil. Mind set mereka dengan bunuh diri seperti itu mereka yakin masuk surga padahal itu salah,” jelasnya.
Hal ini menurut Menhan membahayakan karena sudah masuk ke kalangan sekolah. Ancaman ini dikatakannya merupakan teroris generasi ke-3 dan sudah lama diprediksinya bahkan sudah dituangkan ke dalam buku. Disinilah menurutnya peran ulama untuk meluruskannya.
“Sesuai hadist sebagai umat Islam kita harus menyampaikan kebenaran walaupun hanya satu ayat,” jelasnya.
Dihadapan para ulama dan kyai pengasuh podok pesantren itu, Menhan juga mengajak agar para ulama menjalankan fungsi sesuai peran utamanya. Terutama berkaitan dengan Pemilu yang kian dekat. Ulama menurutnya harus menjadi peredam dan mendinginkan konflik-konflik yang ada.
“Ulama dan umaro harus bersatu dalam kebersamaan. Umaro melaksanakan perintah ada bupati gubernur dan presiden semua ada tugas masing. Lakukan sesuai fungsi seperti ulama ini tugasnya mengingatkan,” papar Menhan.
Dalam paparannya iapun mengaku sangat bersyukur karena banyai sekali yang hadir dalam forum silaturahmi ini. Iapun berharap kebersamaan ini selalu berlanjut dan menjadi pondasi untuk mengabdi pada bangsa Indonesia yang tercinta.
Sebagai Menhan dirinya mengaku diberi tanggungjawab yang besar untuk menjaga pertahanan negara yang tangguh menghadapi segala ancaman.
“Kalau rusak pertahanan negara rusak juga tanggungjawab saya. Makanya saya dituntut membuat pertahanan yang ampuh,” terangnya.
Sejumlah ulama dan tokoh agama tampak juga hadir dalam silaturahmi tersebut seperti Ketua MUI Sumsel Prof Dr KH Aflatun Muchtar, Tokoh Agama Mal’an Abdullah, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan S.I.P.[**]
Penulis ; As