PALEMBANG menjadi tuan rumah Final Pekan Tilawatil Quran (PTQ) Radio Republik Indonesia (RRI) Tingkat Nasional ke-51 pada 1-4 Mei 2021. Kegiatan ini dibuka Gubernur Sumsel H. Herman Deru di Griya Agung Palembang, dan dihadiri antara lain Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI Prof H. Kamaruddin Amin, MA, para Walikota dan Bupati se-Sumsel, Direktur Utama RRI M. Rohanudin, dan Kakanwil Kemenag Sumsel Dr. Drs. H. Mukhlisuddin SH, MA.
Dirjen Bimas Islam Prof. Kamaruddin Amin dalam sambutannya mengaku bersyukur untuk pertama kalinya PTQ RRI Tingkat Nasional ke-51 dapat dilaksanakan atas dasar kerjasama antara RRI dan Kemenag. Hal ini merupakan langkah yang sangat baik untuk mengawali nota kesepahaman kedua instansi negara untuk sama-sama menegakkan syiar Islam melalui musabaqah al Quran dan tausiyah agama.
“Meski proses penyelenggaraan PTQ masih diliputi keprihatinan dan kewaspadaan terhadap Pandemi Covid-19, namun dengan penerapan protokol kesehatan yang maksimal, kita yakin akan dapat dilaksanakan dengan penjagaan Allah SWT. Saya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran moderasi beragama umat Islam untuk memperkuat kohesivitas kerukunan umat beragama, yang harus kita pelihara di setiap jengkal wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Terima kasih kepada Bapak Gubernur Sumsel, Bapak Walikota Palembang, serta pihak-pihak lainnya sehingga Final PTQ Nasional ke-51 ini dapat terlaksana,” tutur Kamaruddin.
Menurut Kamaruddin, Final PTQ RRI Nasional ke-51 diikuti 198 peserta dengan rincian 130 cabang tilawah, 34 cabang tausiyah agama, dan 34 cabang tahfiz. Seluruh peserta merupakan juara PTQ RRI di wilayahnya masing-masing. “Selamat berkompetisi. Motivasi untuk menjadi juara tidak boleh mereduksi tujuan dari kegiatan ini yakni dalam rangka memuliakan kitab suci al Quran, wahyu Allah yang diturunkan sebagai petunjuk dan rahmat bagi semesta Alam. Berkompetisilah sesuai dengan koridor yang telah ditentukan penyelenggara dan dewan hakim. Dengan penyelenggaraan PTQ di bulan Ramadan ini , mari kita perkuat dan pertajam literasi terhadap kitab suci al Quran, sebagai bagian dari kampanye memberantas buta aksara al Quran,” ujar Kamaruddin.
Sementara itu, Direktur Utama RRI M. Rohanudin menuturkan, PTQ sendiri merupakan embrio dari Musabaqah Tilawatil Qurah (MTQ). Jauh sebelum ada MTQ, RRI sudah mengadakan lomba-lomba tilawah.
“Dalam rangka mencerdaskan bangsa dan mensyiarkan Islam, tokoh-tokoh RRI mengadakan lomba tilawah. PTQ berbeda pelaksanaannya dengan MTQ di mana PTQ selalu dilaksanakan di bulan Ramadan karena filosofi dari Nuzulul Quran menjadi sangat penting dan menjadi acuan. Ini sangat penting dan menjadi roh yang diciptakan RRI untuk melekatkan nurani ke-Islaman pada seluruh umat Islam. RRI adalah lembaga penyiaran publik yang bertanggung jawab mencerdaskan bangsa, termasuk dalam syiar-syiar ke-Islaman,” jelasnya.
Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengaku sangat bersyukur dan berbahagia karena Sumsel menjadi tuan rumah sebuah perhelatan yang sangat mulia. Menurutnya, hal ini membuat bangga masyarakat Sumsel, yang mayoritas pemeluk Islam. Hal ini juga selaras dengan program pemerintah provinsi Sumsel, yang mengimbangi pembangunan infrastruktur dengan pembangunan nilai-nilai spiritual di masyarakat.
“Kita punya program rumah tahfiz, satu desa satu rumah tahfiz. Setelah dua tahun berjalan, dari target 3.500 rumah tahfiz, ternyata spirit masyarakat lebih tinggi di mana jumlah rumah tahfiz yang ada telah melampaui target. Hanya saja penyebarannya memang belum merata. Untuk itu, saya berharap melalui musabaqah al Quran dan PTQ ini, kita berharap para qori dan qoriah bersedia membantu dalam optimalisasi penyebaran rumah tahfiz menjadi lebih merata. Kita ingin rumah tahfiz di Sumsel dapat terus didengungkan sebagai wahana memberantas buta aksara al Quran seta meningkatkan nilai keimanan, ketakwaan, dan akhlak generasi yang akan datang,” tutur Herman Deru.