ANTISIPASI kondisi kabut asap yang dapat mengancam kesehatan banyak warga, Bupati Muba Dodi Reza bersama jajaran TNI, Polri serta BPBD makin gencar semaksimal mungkin meminimalisir kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terus terjadi.
Upaya maksimal pemadaman karhutla di Desa Muara Medak Kecamatan Bayung Lencir dilakukan Bupati Muba Dodi Reza. Perjalanan menuju jalan darat dari Sekayu ke Bayung Lencir selama empat jam lebih pun tak menyurutkan langkah demi memadamkan api, dengan membuat skat kanal dan pemadaman water boombing menggunakan helikopter serta pemadaman lewat jalur darat. Bahkan pemantauan lewat udara bersama Dandim 0401 Muba Letkol Arm M Saufudin Khoiruzzamani SSos dan Kapolres Muba AKBP Yudhi Surya Markus Pinem SIK, kembali dilakukan seperti pada hari Selasa (15/10/2019).
Tidak hanya itu, Jumat (18/10/2019) nanti Kembali Bupati Muba Dodi Reza mengerahkan seluruh Kecamatan dan ponpes di Muba untuk melaksanakan sholat Istisqa meminta turunnya hujan kepada Allah Swt
“Jumat nanti saya mengajak seluruh seluruh Kecamatan di Muba untuk meminta sholat Istisqa di wilayah masing-masing, upaya terus dilakukan dan akan terus dilakukan. Namun, kita juga meminta dengan Allah SWT semoga diturunkan hujan,” ujar Bupati Muba Dodi Reza.
Ia juga mengajak semua umat muslim di Muba khususnya yang akan melaksanakan sholat Istisqa agar didahului puasa selama tiga hari sebelum sholat Istisqa. “Semoga nantinya Allah mendengarkan permintaan umatnya di Muba untuk diturunkan hujan,” harapnya.
Dodi meminta maaf kepada warga Muba karena telah terdampak kabut asap dari karhutla di sejumlah wilayah di Sumsel. “Saya minta maaf khususnya dengan warga Muba, semoga ini tidak lagi berulang ke depannya,” ungkapnya.
Lanjutnya, dirinya menerbitkan peraturan melalui Peraturan Bupati yakni tentang pembukaan lahan tanpa bakar sebagai implementasi Permentan Nomor: 05/Permentan/Kb.410/1/201 Tentang Pembukaan dan/atau Pengolahan Lahan Perkebunan Tanpa Membakar.
“Kemudian, penambahan anggaran Rp15 Miliar untuk pengadaan Alat Berat dan Sapras Pengendalian karhutla (Fire Jeep, Excavator, Pompa, Jet sprayer) dan Rp9,5 Miliar untuk pencegahan dan Pengendalian Karhutla,” selain itu seluruh kepala OPD memiliki tugas dan tanggub jawab wilayah dalam rangka pencegahan dan pengendalian karhutlahbun yang selalu sigab dalam penangan bersama tim ungkapnya lagi.
Ketua Umum Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) ini mengungkapkan, selama terjadi Karhutla beberapa waktu belakangan ini tim pemadam karhutla yang terdiri dari Polri dan TNI beserta Pemkab Muba sangat all out bekerja secara maksimal.”Yang harus kita hindari adalah saling menyalahkan, tim sudah sangat berjibaku memadamkan karhutla,” tegasnya.[**]
Penulis : ril