MISALNYA Pengusaha muda sibuk mikirin omzet, omzet, dan omzet lagi, kali ini ada kabar yang bikin mereka bisa senyum sambil ngupil, Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan. Iya, KUR yang biasanya dipakai buat modal usaha, sekarang bisa bikin pengusaha ganda untung: usaha tambah maju, pekerja tambah betah di rumah. Bonus satu paket, bro!
Bayangkan ini, Pak Andi, pengusaha muda di bidang kuliner, tiap bulan pusing mikirin modal tambahan buat buka cabang baru. Ujung-ujungnya, modal dari tabungan sendiri habis duluan buat bayar sewa tempat dan gaji karyawan.
Eh, pas dengar KUR Perumahan bunga cuma 5 persen, iya cuma lima persen, lebih murah dari harga kopi kekinian dua gelas sehari mata Pak Andi langsung berbinar. “Ini rezeki nomplok,” katanya sambil tertawa kecut, “kayak dapat diskon 50 persen tapi cuma berlaku seminggu!”
Dan bukan cuma Pak Andi yang happy, Ketua Umum HIPMI, Akbar Himawan Buchari, bilang, “Sebanyak 70 persen anggota HIPMI itu UMKM. Potensi mereka memanfaatkan KUR Perumahan ini, usaha maju, ekonomi nasional terdongkrak, pekerja juga senang.” Jadi bukan cuma soal duit, tapi soal win-win solution, pengusaha happy, pekerja pun nyaman tinggal di hunian layak.
KUR Perumahan ini ibarat jembatan emas, kalau biasanya pengusaha muda harus melompat dari satu batu modal ke batu modal lain kadang kaki terpleset, kadang jatuh ke kubangan utang, sekarang ada jembatan yang aman, kokoh, dan dengan pemandangan bonus rumah bagi karyawan, kata pepatah, “Kalau rumah aman, hati tenang; kalau hati tenang, usaha pun lancar”
Di pertemuan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait dengan sekitar 10 pengusaha HIPMI di Wisma Mandiri II, suasana serius tapi nggak kaku. Kadang bercampur tawa ketika Pak Menteri bilang, “Saya ingin KUR Perumahan ini tidak hanya jadi angka di laporan, tapi dirasakan manfaatnya langsung oleh pengusaha muda dan pekerja mereka.” Ya, serius tapi santai, kayak dosen ngajar sambil bagi permen.
Nah, di sinilah letak keunikan KUR Perumahan. Suku bunga rendah 5 persen itu bukan cuma angka cantik. Ini ibarat kue lapis legit manis di luar, lembut di dalam, bikin pengusaha nggak takut modalnya meletus sebelum panen laba.
Ditambah lagi, HIPMI juga bekerja sama dengan Himperra, Apersi, dan REI untuk memastikan program ini tepat sasaran. Jadi bukan sekadar “modal cair lalu hilang,” tapi ada pengawasan supaya hunian layak sampai ke tangan pekerja yang benar-benar butuh.
Cerita Pak Andi dan teman-temannya ini bisa jadi pelajaran buat pengusaha muda lain. Jangan sampai KUR Perumahan ini lewat begitu saja. Ibarat lagi beli tiket nonton konser favorit, kalau telat daftar, ya cuma bisa lihat orang lain joget dari luar pagar. Jadi, peluang ganda modal usaha meningkat dan karyawan senang tinggal di rumah yang layak, harus diambil sekarang.
Yang lebih menarik, menurut Ketua HIPMI, KUR Perumahan juga bisa mendorong munculnya pengusaha baru, bayangkan seorang pemuda di kota kecil yang baru mau buka bengkel atau usaha kuliner, tapi kesulitan modal. Dengan KUR Perumahan, modal tambahan tersedia, hunian bagi pekerja bisa diurus bareng, dan bisnis pun bisa langsung tancap gas. Ibarat kata pepatah lama, “Sedia payung sebelum hujan,” tapi kali ini “Sedia KUR sebelum modal habis.”
Di balik tawa dan dagelan kocak, pesan moralnya jelas kemandirian pengusaha muda sangat penting. Bukan cuma buat diri sendiri, tapi untuk kesejahteraan pekerja dan perekonomian nasional.
Kalau pengusaha bisa tumbuh, UMKM berkembang, pekerja sejahtera, maka ekonomi Indonesia ikut terdongkrak, dan itu semua bisa dimulai dari satu langkah kecil memanfaatkan KUR Perumahan.
KUR Perumahan ini bukan sekadar kredit, tapi peluang emas pengusaha muda. Bonusnya? Dua sekaligus usaha maju, rumah pekerja aman. Jangan sampai pengusaha muda cuma lihat kesempatan ini lewat jendela sambil ngelus dada. Ambil, manfaatkan, dan jadilah generasi pengusaha yang cerdas, kocak, dan berpengaruh.
Jadi, kalau kamu pengusaha muda yang baca ini jangan cuma mikir omzet. Ingat kata pepatah, “Rumah aman, hati tenang, usaha pun lancar.” Dengan KUR Perumahan, itu semua bukan cuma kata-kata manis, tapi nyata di depan mata. Ambil langkah sekarang, dan rasakan ganda untungnya.[***]