ADIK Gubernur Sumatera Selatan [Sumsel] Herman Deru, Hj. Meilinda berpontensi untuk memimpin Kabupaten OKU Timur, hal itu sesuai dari hasil temuan survei Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI).
Dalam diskusi “Menakar Peta Kekuatan Calon-Calon Kepada Daerah di OKU Timur pada Pemilukada September 2020” di Lord Cafe, LKPI menyebutkan disamping Hj. Meilinda, ada empat nama lagi yang berpotensi besar untuk memenangkan Pemilukada di OKU Timur .
Ke empat bakal kandidat tersebut memiliki peluang yang sama untuk menjadi orang nomor satu di OKU Timur. Mereka adalah Fery Antoni, HM. Kholid Mawardi, Beni Defitson, dan H. Faisal Habibur. “Meski Pemilukada serentak, akan diselengarakan September 2020, namun nama kandidat cukup dikenal di masyarakat OKU Timur,” kata Direktur Eksekutif LKPI, Arianto. Minggu (22/7/2019).
Selain itu, lanjut dia ada nama H Faisal Habibur yang menjadi kejutan, karena masuk dalam empat besar diantara kandidat yang akan bertarung di OKU Timur mendatang.
Dari temuan survei tersebut, popularitas HM. Kholid Mawardi sudah mencapai 93 %, sementara tingkat kesukaan (akseptrabilitas) 71 %. Fery Antoni popularitasnya 87 % dan akseptabilitas 93 %, selanjutnya Hj. Meilinda popularitas 56 % serta akseptabilitasnya 100 %.
Kemudian Beni Defitson popularitas 43 % dan akseptabilitas 90 %. Nilawati popularitas 39 % dan akseptabilitas 75 % serta H. Faisal Habibur dengan popularitas 35 % diikuti dengan akseptabilitas 91 %.
Sementara terkait dengan tingginya popularitas HM. Kholid Mawardi dan Fery Antoni, menurut lembaga yang tergabung dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) ini, bukanlah merupakan hal yang istimewa. Sebab, dua calon ini merupakan petahana atau incumbent dan wakil incumbent, sedangkan Beni Defitson merupakan anggota DPRD OKU Timur.
Sedangkan Hj. Meilinda dan Hj Nilawati sama- sama merupakan anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan, dari daerah pemilihan (Dapil) OKU Timur.
“Kholid Mawardi (incumbent) , Fery Antoni (Wakil incumbent) Beni Defitson), Hj. Meilinda, Nilawati sudah tidak asing dimasyarakat OKUT. Namun, nama Meilinda dan Faisal Habibur ini cukup kuat kenaikkan popularitas dan akseptabilitasnya dibandingkan calon lainnya. Tentunya ini merupakan modal kuat untuk menaikkan elektabilitas(tingakt keterpilihan),” terang mantan auditor survei konvensi pemilihan calon presiden partai demokrat wilayah Sumatera ini .
Lebih lanjut lelaki yang biasa disapa dengan nama Iyan ini menjelaskan, dari popularitas dan akseptabilitas yang diperoleh masing-masing calon, ternyata berimbas pada elektabilitas. Pada pertanyaan terbuka (top of mind), Elektabilitas Fery Antoni (5,2 %), Beni Defitson ( 3 %), HM. Kholid Mawardi (2,3 %), Hj. Meilinda ( 2,3 %), H. Faisal Habibur (2 %) dan nama-nama lainnya masih berada di bawah 1 %, sementara massa mengambang yang belum menentukan pilihan 83 %.
Pada pertanyaan semi terbuka (dengan menyebutkan nama-nama calon, termasuk di luar nama yang disodorkan pada responden), Fery Antoni (15, 8 %), HM. Kholid Mawardi (13,5 %), Beni Defitson (11,4 %), H. Faisal Habibur (9,5 %), Hj Meilinda (9 %) dan Nilawati (6,5 %). Nama-nama lainnya masih berada di bawah 5 % dan masaa mengambang 20 %.
Naikan elektabilias
Dia menambahkan, Iyan, H Faisal Habibur cukup kuat kenaikkan elektoralnya dibandingkan calon lain. Kuatnya kenaikkan elektoral H. Faisal Habibur sangat baik, karena popularitas dan akseptabilitasnya masih berada di bawah nama-nama lainnya. Termasuk Meilinda, dengan pengaruh sang kakak yang cukup besar di OKU Timur, bisa saja nantinya bisa menyalip kandidat yang lain.
“Artinya, ruang gerak Faisal Habibur dan Meilinda sangat besar, untuk menaikkan elektabilitasnya, karena popularitas dan akseptabilitasnya yang belum maksimal. Potensinya cukup baik untuk menaikkan elektabilitas, bahkan bukan tidak mungkin dengan naiknya popularitas dan akseptabilitas nanti akan bisa menyalip elektabilitas calon lain. Pasti persaingan akan ketat dalam memperebutkan elektabilitas,” jelas mantan kordinator area Lembaga Survei Indonesia (LSI) ini.
Survei LKPI dilakukan 1-10 Juli 2019 dan melibatkan 820 responden (82 desa/kelurahan) dengan marjin of error +/- 3,5 % dengan tingkat kepercayaan 95 %. Wawancara dilakukan dengan tatap muka langsung dengan responden dan peneliti lapangan semuanya mahasiswa.
Sementara Hj Meilinda yang dikonfirmasi mengaku, meski mendapat respon positif masyarakat OKU Timur khususnya Belitang dan sejumlah Parpol yang ada, Meilinda sendiri mengaku belum berpikiran untuk maju di Pilkada OKU Timur nantinya, karena ingin fokus menyelesaikan tugas- tugasnya sebagai wakil rakyat yang akan berakhir hingga September 2019 mendatang.
“Jadi, sampai hari ini aku belum berpikir soal itu (maju Pilkada). Saya dapat info, jika dipolling- poling yang dibuat orang namaku juga tidak disebut disitu, tapi dikoment banyak nyebut namaku,” tandasnya.
Meilinda melanjutkan, apakah nanti akan maju Pilkada di OKU Timur jika responnya positif, akan melihat kondisi dilapangan.”Jadi kita mengalir saja, liat keadaan,” pungkasnya.[**]
Penulis : one