Pojok Fisip UIN Raden Fatah

DEMAF FISIP UIN Raden Fatah & Mongabay Indonesia Bikin Seminar, 3 Narsum Paparkan Ini

ist

Sumselterkini.co.id, Palembang – Dewan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (DEMA FISIP) Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang dan Mongabay Indonesia menyelenggarakan Seminar Ekologi Kelautan dan Energi Dalam Prespektif Komunikasi Politik serta Pemutaran Film Ekspedisi Pulau Gelasa di Auditorium Rafa Tower UIN RF, Rabu (07/06/2023).

Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Jurnalis Mongabay Nopri Ismi, Peneliti Terumbu Karang M. Rizza Muftiadi dan Dosen FISIP UIN RF Eko Bagus Solihin.

Jurnalis Mongabay Nopri Ismi, menyampaikan Perairan Gelasa merupakan bagian dari laut adat Suku Melayu yang menetap di sebagian besar desa-desa di Kabupaten Bangka Tengah. “Perairan Pulau Gelasa juga masuk dalam lanskap ritual “taber laot”. Sebuah ritual tahunan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil laut serta doa agar diberi keselamatan saat melaut. Didalamnya, juga ada larangan untuk tidak melaut selama tiga hari,” katanya.

Nopri Ismi mengatakan ritual ini diyakinkan oleh masyarakat dari turun menurun sebagai adat mengunci laut selama tiga hari, ada larangan yang harus ditaati. Selain berharap hasil laut yang lebih melimpah kedepannya.

“Selain itu, ada larangan bagi mereka untuk menangkap dan membunuh sejumlah biota dan mamalia di Perairan Gelasa. Misalnya, penyu hijau, penyu belimbing, penyu sisik, lumba-lumba hidung botol, dugong, hiu paus, serta merusak terumbu karang sebagai rumah ikan,” jelasnya.

Ia juga menambahkan Tradisi taber laot dilakukan berbagai  Suku Melayu di Kepulauan Bangka Belitung. Dalam catatan Mongabay Indonesia, taber laot dilakukan juga oleh Suku Melayu dan Suku Laut. “kepulauan Lepar-Pongok (Bangka Selatan), Pantai Tanjungputat,  Pejem, Tuing (Kabupaten Bangka), Desa Baskara Bakti (Kabupaten Bangka Tengah), Desa Rambat (Kabupaten Bangka Barat), serta di Pulau Belitung” tuturnya.

Di tempat yang sama, Peneliti Terumbu Karang, M. Rizza Muftiadi mengatakan terkait tentang  kondisi terumbu karang di Pulau Gelasa dan ragam hayati lainya setelah melakukan metode UPT, Visual Sensus dan Wawancara Nelayan. “Terdapat tiga spesies mangrove (Rhizophora apiculata, mucronata dan Aegiceras corniculatum). Tiga spesies lamun (Cymodocea serrulata, Enhalus accoroides, Halodule uninervis),” katanya saat penyampaian materi

Ia juga menambahkan ditemukan spesies karang yang tidak tersebar di perairan Bangka Belitung. “Secara visual seperti Anacropora spinosa, tetapi terdapat perbedaan pada polip axialnya yang cenderung lebih panjang. Terdapat karang massive (Asteropora) dengan ukuran yang sangat besar diameter 5-11 m yang membentuk patch karang Lebih kecil dari Muga dhambi di GBR,” katanya.

Kemudian, Dosen FISIP UIN RF Eko Bagus Solihin mengatakan cara untuk melakukan transisi energi yaitu trilemma energi. “Trilemma energi yaitu problematika dengan tujuan yang saling bertentangan yang dihadapi pemerintah dalam mengamankan pasokan energi, menyediakan akses energi universal, dan mempromosikan perlindungan lingkungan,” katanya.

Eko juga menambahkan ada tiga trilemma energi yang harus di seimbangankan yaitu energy security, energi provety, Climate change mitigation.”Energy security yaitu Ketahanan energi secara konvensional didefinisikan sebagai kepemilikan pasokan energi yang mencukupi dengan harga yang terjangkau, Energy poverty dalam arti luas berarti kurangnya akses ke listrik, panas, atau layanan energi modern lainnya, Climate change mitigation artinya transisi energi menjadi EBT sebagai konsekuensi wajib bagi mitigasi perubahan iklim,” tuturnya.[***]

 

 

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com