SUMSELTERKINI.ID, Karangasem, Bali – Jumlah warga di sekitar Gunung Agung, Karang Asem, Bali, yang mengungsi menyusul meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Agung terus bertambah. Laporan yang masuk ke Pusdalops BPBD Provinsi Bali, jumlah pengungsi tercatat 34.931 jiwa, dan tersebar di 238 titik pengungsian di 7 Kabupaten di Bali.
Diperkirakan angka tersebut akan terus bertambah, mengingat belum semua pengungsi terdaftar. Bahkan ada sebagian masyarakat yang mengungsi keluar Pulau Bali. Pendataan terus dilakukan oleh Pusdalops BPBD Provinsi Bali selaku institusi yang berwenang mengeluarkan data pengungsi secara resmi.
“Aktivitas vulkanik dan kegempaan Gunung Agung masih tinggi. Asap kawah putih sedang dengan tinggi 200 meter. Pergerakan magma di dapur magma mendesak batuan masih terus berlangsung. Hingga saat ini Gunung Agung belum meletus,” ujar Bagas, Koordinator Relawan Rumah Zakat untuk Aksi Peduli Bencana Gunung Agung, Selasa (26/9/2017)
Berdasarkan pantauan dari Pos Pemantauan Gunung Agung yang terletak di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem, juga mencatat sering terjadinya gempa tektonik lokal mencapai 3,5 skala richter.
“Sejak pukul 00.00 – 12.00 Wita kemarin (24 September 2017) tercatat 332 kali gempa vulkanik dalam, 211 kali vulkanik dangkal dan 43 kali gempa tektonik lokal,” tambahnya.
Sejak Kamis 21 September 2017 lalu, tim Relawan Rumah Zakat telah berada di lokasi untuk membantu mengkondisikan para pengungsi. Relawan Rumah Zakat bersama BPBD Bali dan unsur lainnya telah mendirikan posko pengungsi, dapur umum, dan pos hangat.
“Kami juga telah mendistribusikan bantuan logistik untuk dapur umum, membantu pendataan pengungsi serta membantu evakuasi warga sekitar Gunung Agung,” ujar Bagas.
Kebutuhan mendesak saat ini adalah tambahan dapur umum dan logistik, selimut, obat-obatan, terpal dan tenda pengungsi.
“Ya kita memberikan pelayanan sebisanya, karena memang obat-obatan yang kita bawa sendiri juga terbatas. Satu tim dokter perawat akan berangkat dari kediri hari ini, hari rabu sudah mulai beraksi. Mencari titik yang membutuhkan pelayanan kesehatan,” ujar Branch Manager Rumah Zakat Kediri, Elwien Roodhiana Mufida.[okezone]