Peristiwa

Salat Idul Adha di Mesjid SMB Hanya untuk Warga Sekitar

Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Palembang membuat pelaksanaan salat Ied dipercepat, mematuhi protokol kesehatan, dan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum jemaah masuk ke mesjid.
Pemantauan, salat Ied dilaksanaan lebih awal dari waktu biasanya. Sekitar pukul 06.00 WIB ibadah salat sudah dimulai. Jemaah yang mau salat juga diwajibkan mengenakan masker, mencuci tangan sebelum masuk ke mwsjid, dan mematuhi pengaturan jarak yang ditetapkan.
Ketua Bidang Pembinaan Anak Yatim dan Janda Yayasan Mejid Agung, Dodi Nopiansyah menjelaskan bahwa ibadah salat Ied 1442 dilaksanakan secara ketat. “Kita juga tidak mnegajak, mengimbau ataupun melarang. Lebih diutamakan untuk warga sekitar mesjid,” ujarnya usai melaksanakan salat Selasa (20/7).
Situasi di Mesjid Agung memang lengang. Jemaah hanya terkonsentrasi di dalam mesjid, Itu pun hanya terisi sebagian, Jemaah umumnya mereka yang sudah berjemaah salat subuh. Pengamatan di lapangan, semua akses menuju Mesjid Agung memang ditutup sejak pukul 05.30 hinggausainya ibadah salat Ied.
Akibatnya, banyak jemaah yang terlambat karena harus berkeliling mencari jalan menuju Mesjid Agung. Ketika tiba di Mesjid terbesar di Sumsel tersebut, pelaksanaan salat Ied sudah usai. Jdi, selain yang telah subuh berjemaah, hanya warga sekitar yang melaksanakan salat ied.
Kondisi ini sangat berbeda dengan masa sebelum pandemi. Dulu, jemaah salat Ied memenuhi daerah seputaran mesjid Agung, di Jalan Sudirman, Jalan Merdeka, bahkan sampai ke Jembatan Ampera. Jemaah salat Ied biasanya mencapai belasan ribu orang.
Romi, seorang jemaah mengatakan bahwa, dirinya telah datang ke mesjid sejak waktu subuh, “Alhamdulillah, saya bisa ikut salat Ied di Mesjid Agung,” ujar Romi, warga Kertapati, Palembang. (nasir)

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com