Pangdam II/Swj Mayjen TNI Agus Suhardi mengatakankan, kepada setiap personel yang terlibat dalam pelaksanaan latihan harus siap digerakan setiap saat dalam penanggulangan Karhutlah yang berada di wilayah Provinsi Sumsel.
Oleh karena itu pada latihan kali ini, dititik beratkan kepada materi bantuan TNI kepada pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana Karhutla terutama pada pengerahan unsur TNI seperti yang tertuang pada rencana operasi, kata Pangdam pada Pembukaan Latihan Kesiapsiagan Operasional Kodam II/Swj Tahun 2021belum lama ini.
Latihan kegiatan pada hari ini bertujuan untuk menguji kesiapsiagaan operasional dari Kodam II/Swj dalam mengaplikasikan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan.
“Kita selaku TNI sifatnya membantu Pemerintah daerah harus lebih mengedepankan langkah antisipasi agar tidak terjadi kebakaran,” ujar dia.
Beberapa langkah yang harus dilakukan yakni menyiapkan embung, sumur bor, dan sekat kanal agar lahan yang rawan bisa tetap basah ketika musim kemarau tiba, imbuhnya.
Lebih lanjut Pangdam mengatakan, di puncak musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Agustus 2021 diperkirakan hari tanpa hujan bisa mencapai 60 hari. Ketika itu terjadi, maka potensi kebakaran lahan semakin besar. Cuaca cenderung panas, kering, dan tanpa hujan akan memperluas potensi Karhutla.
“Saya harapkan selama latihan kegiatan ini dilksanakan dengan penuh rasa tanggu jawab,”ujarnya.
Hadir dalam pembukaan latihan tersebut, Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji SIP SSos,
Kasdam II/Swj Brigjen TNI Muhammad Zamroni, S.I.P, Waka Polda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan, Asrendam II/Swj Kolonel Arh Mohamad Zaini, Para Asisten Kasdam II Swj, Danpomdam II/Swj Kolonel Cpm Bayu Aji Widodo, S.H.,M.Hum, serta pejabat lainnya.(***)
Ril