Peristiwa

Kini Kampungku Kembali Asri

foto : istimewa

LANGIT Di atas Kota Palembang terlihat cerah, kabut asap terlihat sudah tak tampak lagi, meskipun matahari sudah memancarkan sinarnya, namun rasa panas menyengat di kulit tak terasa menyusul tiupan angin dari rindangnya dedaunan pohon.

Angin yang berhumbus dari pohon di depan rumah sangat bersahabat, memasuki pintu dan jendela rumah,sehingga membuat ruangan demi ruangan rumah terasa sejuk.

Bau asap pekat tak terasa lagi di hidung, ranting sisa bakaran pun tak nampak lagi mengotorin halaman rumah sejak hujan mengguyur selama lebih kurang 1/2 jam membasi Kota Palembang.

Di Perum Pesona Harapan, Jalan KH. Azhari, Kelurahan Kalidoni, Kecamatan Kalidoni tepatku berdomisili, sudah terlihat juga semakin Asri, sejak kemarin masyarakat bersujud syukur.

Di pagi buta pun, tepatnya menjelang shubuh, Jumat, asap pekat sudah tak lagi mengganggu pernapasan, hidung pun menghirup udara terasa enteng tanpa tersumbat, bahkan mata tak juga terasa perih. Daun pohon akasia di depan rumahku pun bergoyang sembari dibarengi suara gemuruh angin meniup kencang.

Tepat jarum jam menunjuk angkat 06.00 WIB, di hari ketiga pasca hujan mengguyur Palembang, sejumlah ibu rumah tangga mulai menjalankan aktivitasnya, salah satu kerjaan utamanya, yakni belanja sayur mayur.

Terdengar selintas di telingaku, mereka berucap mulai lega dengan kondisi saat ini. “Udara sduah segar kembali, dihirup dengan hidung tak terasa enteng, hidung tak lagi tersumbat, tenggorakan tak terasa perih,”celoteh salah satu ibu RT. Ia berharap semoga hujan hari ini mengguyur Palembang lagi sehingga udara benar-benar bersih dari kabut asap yang pekat.

Hal senada diungkap, salah satu Ibu RT yang satunya lagi, “Tinggal di Perum ini sebenarnya enak, nyaman, tengok saja, pukul 06.30 WIB, anak-anak seusia 6-7 tahun sudah pada bangun ‘kelayapan’ dengan bermain sepeda, sudah bermain lari kesana kemarin, namun kemarin cuaca buruk, membuat orang tuanya menutup pintu dan melarang untuk bermain,karena takut terserang penyakit saluran pernapasan, sekarang lihat saja mereka seperti biasa mulai becengkraman,”akunya.

Hujan diharapkan, kata ibu itu dapat turun kembali hari ini, karena dengan hujan turun, karena tidak ada kekhawatiran terhadap penyakit saluran pernapasan yang menyerang anak-anak.

Selain itu, sumur-sumur warga setempat bisa terisi air kembali, maklum sejak kemarau yang melanda hampir dua bulan sumur-sumur sudah terlihat kering.

Perumahan ini hanya mengandalkan sumur yang airnya juga tidak layak dikomsumsi. “Air disini bau dan berkarat, jika mau mandi hanya disaring dulu agar jernih, itupun hanya bisa digunakan mandi dan mencuci, tidak untuk dipakai minum, takut jadi penyakit,”aku ibu itu lagi.

Warga disini mengaku hanya bisa mengibah kepada Allah.”Ya, yang kami bisa berdoa, mengibah kepada Allah, semoga sering diturunkan hujan,jika sama pemerintah belum tentu cepat dikabulkan,”akunya.

Di Jalan Azhari Kalidoni Palembang, terdapat beberapa perumahan, yakni Perum Pesona Harapan dan Nirvana yang jumlah warganya sudah mencapai 400 kepala keluarga [KK].

Sayangnya akses air bersih dari PDAM Tirta Musi belum sampai ke daerah perum, daerah tersebut masih dekat dengan hutan dan semak belantara. Beberapa minggu lalu sudah terjadi kebakaran hutan dua kali di daerah tersebut yang menimbulkan kabut asap. Namun untung saat itu warga dengan sigap bahu membahu dengan dibantu Damkar Pusri dan Pemkot Palembang memadamkan api.

Kini, Alhamdulillah, cuaca cerah kembali,  sumur warga yang bau dan karat mulai terisi air, meskipun hanya 1 meter. Anak -anak mulai bersekolah lagi. Suasana semoga Allah SWT selalu memberikan jalan yang terbaik, doa semua warga. [**]

 

Penulis : mad

 

 

 

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com