KEPALA Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan hingga saat ini peringatan mengenai potensi tsunami belum dicabut. Dwikorita mengatakan SOP pencabutan peringatan tsunami diakhiri dalam dua jam.
“Kaya di Palu, tsunami. Makanya kami belum bisa mengakhiri peringatan tsunami karena masih berbagai kemungkin SOP-nya dua jam,” kata Dwikorita saat dilaporkan detik, Jumat (15/11/2019).
Dwikorita menuturkan gempa yang terjadi di Maluku Utara terjadi sangat kuat dengan kekuatan M 7,1. Pihaknya masih mengkhawatirkan guncangan bisa mengakibatkan longsor di bawah laut.
“Gempa berlangsung lama dan terjadi di dasar laut dikhawatirkan lereng-lereng dasar laut mengalmi terguncang bisa terjadi longsor bawah laut. Karena guncangan cukup kuat dan lama sekitar 2 menit,” ucap Dwikorita.
Dwikorita mengingatakan warga tetap waspada. Dia meminta warga menjauhi pinggir sungai dan laut.
“Terus monitor dari sumber BMKG dari sumber yang dapat dipercaya atau dari BPBD setempat,” tuturnya.
Gempa di Maluku Utara dan Sulawesi Utara terjadi malam ini. Gempa tersebut berpotensi tsunamai.
“Potensi tsunami untuk diteruskan pada masyarakat,” tulis BMKG di akun Twitternya, Kamis (14/11/2019]
Sumber : detik.