PROSES evakuasi terhadap korban bus PO Sriwijaya jurusan Bengkulu-Palembang yang jatuh kedasar Sungai Lematang Kecamatan Dempo Selatan Kota Pagaralam semalam masih terus dilakukan tim evakuasi gabungan.
Ben Telau, anggota Basarnas kota Pagaralam mengungkapkan pihaknya menduga masih ada sebagian korban yang masih terjebak didalam badan bus naas tersebut sehingga upaya SAR akan terus lanjutkan.
“Data kami sudah 26 orang penumpang tewas serta 13 selamat yang sudah berhasil di evakuasi dan kami menduga kemungkinan masih ada korban terjebak didalam bus sebab berdasarkan informasi penumpangnya berjumlah 50 orang lebih.”ungkapnya.
Pantuan dilokasi tim evakuasi gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, Tagana BPBD kota Pagaralam dibantu masyarakat masih terus berupaya mencari korban dilokasi tersebut dengan metode penyelaman serta berusaha menepikan badan bus tersebut menggunakan tali tambang dan katrol.
Ditambahkan Ben Telau, untuk hari pertama evakuasi pihaknya bersama element lain yang terlibat dalam operasi SAR ini memfokuskan pencarian dan penyelamatan diposisi jatuhnya bus.
Namun direncanakan juga akan melakukan upaya penyisiran disepanjang aliran sungai Lematang menggunakan perahu karet guna mengantisipasi jika ditengarai ada korban yang terhanyut kealiran sungai tersebut. “Jika memang diperlukan akan ada operasi penyisiran di aliran sungai untuk menemukan para korban.”tambahnya .
Berdasarkan pengamatan dilokasi terjadinya musibah, banyak keluarga korban bertahan dilokasi pencarian untuk memastikan nasib dan kondisi keluarga mereka yang masih belum ditemukan.
“Masih 3 orang lagi keluarga kami yang belum ditemukan,”ucap salah seorang warga Kabupaten Bengkulu Tengah yang enggan disebutkan identitasnya.
Sementara itu di ruang jenazah RSUD Besemah kota Pagaralam, kerumunan keluarga korban masih berkumpul untuk melakukan identifikasi sementara sebagian lain berada diruang rawat zaal bedah untuk menjaga keluarganya yang selamat dan telah mendapat perawatan medis.
Data terhimpun sementara 26 orang penumpang tewas dan 13 orang selamat, namun diduga kuat masih tersisa korban lainnya yang masih terjebak didalam badan bus maupun hanyut di aliran Sungai Lematang.
Dugaan ini lantaran berdasarkan keterangan keluarga korban yang tidak mau disebutkan identitasnya saat melakukan pembelian dan pembayaran tiket bus, mereka mengetahui jika di tiket tersebut hanya menuliskan 1 orang nama penumpang padahal keluarganya yang berangkat berjumlah 5 orang.
“Keluarga kami yang naik dari loket bus jumlah 5 orang yakni ibu kami, anak dan keponakan namun ditiket hanya di tulis nama ibu kami saya, yang selamat hanya ibu kami sementara 4 lainya masih belum diketemukan.”terangnya.[**]
Penulis : rozie