SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Akhirnya Surat Keputusan (SK) dukungan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) diserahkan kepada pasangan calon Gubernur Sumsel, Dodi Alex-Giri Ramanda Kiemas 2018-2013, Jumat (9/3/2018).
SK tersebut diserahkan langsng oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) oleh Ketua DPW Perindo Sumsel Febuar Rahman, di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Jum’at (9/3) kepada nomor urut 4.
Menurutnya, dukungan tersebut semata-mata untuk kemajuan masyarakat Sumsel, bukan dipandang dari sebuah kertas SK dukungan.Namun hal itu merupakan komitmen dari Partai Perindo memilih dukungan kepada pasangan yang muda dan kreatif serta energik.
Baginya, Dodi-Giri merupakan pasangan yang saling melengkapi dan sudah berpengalaman, baik di eksekutif maupun legislatif. Dodi juga dianggap sebagai pemimpin muda yang penuh inovasi.
“Kami yakin dibawah kepemimpinan Dodi-Giri Sumsel akan lebih maju,” kata Febuar.
Meski hanya sebatas partai pendukung, Febuar memastikan dukungan terhadap Dodi-Giri akan solid. Dia menyakini jika loyalitas terhadap sikap politik partai merupakan bagian dari karakter kader Perindo.
“Perindo memang partai baru, tetapi kita menangkan kandidat yang kita dukung. Tidak hanya menang tipis tapi menang mutlak,” tegasnya.
Sementara Dodi Reza Alex mengungkapkan, jika penyerahan SK ini sebagai penegasan dukungan dari Perindo. Dia merasa tidak dapat membalas dukungan tersebut, kecuali mewujudkan platform Perindo untuk Indonesia sejahtera.
“Kami maju bukan hanya sekedar ikut-ikutan, bukan untuk meramainkan, tetapi memastikan bahwa pembangunan dan keinginan masyarakat lebih baik dan sejahtera dapat terwujud dengan visi misi yang kami usung,” ungkapnya.
Menurut Dodi, dengan berbagai pengalaman, baik di pemerintahan maupun legislatif, maka keinginan untuk mewujudkan visi dan misi akan bisa tercapai. Apalagi dengan dukungan Perindo dapat lebih cepat terealisasi.
“Sumsel salah satu provinsi terbaik, termaju dan terdepan. Kami akan melanjutkan pembangunan yang sudah berjalan baik dan akan menyempurnakan yang belum selesai karena keterbatasan waktu dan biaya,” tegasnya.[one]
