PROGRAM rumah zakat Bank Sumsel Babel resmi di Launching, peresmian tersebut cukup menarik karena memakai dua metode, yaitu didalam gedung dan secara virtual. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kerumunan dan penerapan social distancing, karena wabah covid-19 belum berakhir.
Untuk didalam gedung acara dilaksanakan di Aula Kantor Camat Seberang Ulu II pada, Rabu [26/8/2020], Launching juga dilaksanaka untuk memperingati Tahun Baru Islam pada 7 Muharram 1442 Hijriah.
Peresmian dihadiri Walikota Palembang Bapak H. Harnojoyo yang sekaligus juga me-launching program Ramah Zakat Bank Sumsel Babel.
Selain itu hadir juga, Direktur Utama Bank Sumsel Babel H. Achmad Syamsudin, Direktur Operasional Oktiandi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Palembang H. Deni Priansyah, Ketua Baznas Kota Palembang Drs. H. Saim Marhadan, Camat Seberang Ulu II Rahman Hidayat Pane selaku tuan rumah, dan seluruh Camat di wilayah seberang ulu yaitu Camat Seberang Ulu I, Camat Kertapati, Camat Jakabaring dan Camat Plaju.
Sedangkan peserta yang akan hadir secara virtual adalah Ketua Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Pusat Ventje Rahardjo, Komisaris utama dan Komisaris Bank Sumsel Babel, Direktur Umum Bank Sumsel, Samiluddin, Direktur Pemasaran Antonius Prabowo Argo, Direktur Kepatuhan Mustakim, Dewan Pengawas Syariah Bank Sumsel Babel, Seluruh Pemimpin Divisi, Pemimpin Satuan, Pemimpin Cabang, Pemimpin Cabang Pembantu Bank Sumsel Babel. Ketua KNEKS Ventje Rahardjo juga akan menyampaikan sambutan terkait dengan program ramah zakat ini.
Program Ramah Zakat Bank Sumsel Babel adalah program penyaluran zakat dari seluruh pegawai Bank Sumsel Babel yang disetor langsung dari gaji karyawan/karyawati tersebut dan akan disalurkan kepada pihak yang berhak menerimanya (mustahik). Mustahik yang dipilih adalah masyarakat yang betul-betul membutuhkan bantuan antara lain karena penghasilan dibawah garis kemiskinan, kerja serabutan, tempat tinggal tidak layak, dsb. Selain itu program ini juga akan membantu meningkatkan taraf ekonomi karena akan melibatkan warung-warung yang ada disekitar mustahik sebagai merchant penyedia barang, karena mustahik akan mencairkan dana zakat dari Bank Sumsel Babel dengan membeli barang di warung-warung yang ditunjuk tersebut.
Program Ramah Zakat Bank Sumsel Babel didukung dengan sistem digitalisasi, sehingga penyaluran dan penggunaan dana dapat termonitor dengan baik sehingga diharapkan akan terwujud tepat guna penyaluran dan penggunaan zakat. Dengan sistem digitalisasi ini juga akan tercipta transparansi dan akuntabilitas dana, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan muzakki (pihak yang berzakat) dalam berzakat.
Selain itu dengan sistem digitalisasi ini akan mendukung program pemerintah dalam hal memperkenalkan konsep cashless bagi masyarakat, dan membantu program BI karena dalam bertransaksi pada program Ramah Zakat ini akan menggunakan barcode.[***]
Ril/an
