Oleh : Asri
SUMSELTERKINI.CO.ID, PALEMBANG – Gubernur Sumsel Herman Deru meminta Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumsel-Bangka Belitung lebih agresif mengembangkan diri ke depan. Pernyataan tersebut dilontarkannya pada acara pengarahan Gubernur Provinsi Sumsel Kepada Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Sumsel Babel, di Kantor Utama BSB Lantai I6, Jakabaring Selasa (9/10/2018).
“Pada poin ini saya minta ini menjadi catatan, kita perlu membenahi dan memperbesar aset kita dengan seoptimal mungkin. Ini tentu harus dilakukan dengan gerak yang lebih agresif,” tegasnya.
Diakui HD beberapa tahun terakhir kinerja BSB menunjukkan kenaikan yang signifikan. Hal ini terlihat dari aset yang mendekati angka Rp23 triliun. Namun demikian kata HD hal ini belum bisa menyamai kinerja beberapa BPD di pulau Jawa.
“Saya juga cari-cari tahu bank-bank (BPD) mana yang paling besar di Indonesia, ada BJB, ada Bank Jateng dan DKI. Nah kalau untuk BSB ini baru sejajar dengan Bank Sumbar,” jelasnya.
Untuk mendukung agresifitas itu HD menilai BSB perlu meningkatkan kembali layanan, tampilan dan perbanyak promosi. Kemudian yang tak kalah penting adalah para direksi dan staf jajaran juga harus kreatif mencari tahu apa keinginan nasabah.
“Bank Sumsel Babel ini adalah kebanggaan ke Sumsel. Jadi bagaimana caranya kita membuat masyarakat Sumsel merasa memiliki bank ini. Kebanggaan ini jangan sampai hilang,” tambahnya.
Selain itu Gubernur HD juga membawa beberapa catatan mengenai targetnya untuk BSB. Di masa kepemimpinannya HD menghimbau agar BSB terlibat langsung dalam pembiayaan program-program unggulan daerah di masa mendatang. Target itu tak lain bertujuan untuk itu mengembalikan kejayaan Sumsel sebagai daerah lumbung pangan.
“Kalau pertanian, perkebunan kita berkembang bagus ini akan cepat mengurangi angka kemiskinan. Peran bank di sini sangat penting untuk membiayai program ini. Saya akan bahas lebih banyak soal ini pada pertemuan berikutnya” ungkap HD.
Dikatakanya kesempatan bank untk mendaoatkan dana pihak.ketiga dari calon nasabah masih terbuka luas. Sebab sebagai mantan bupati OKU Timur dua periode, dia paham betul bahwa masih banyak masyarakat di pedesaan yang beku tersentuh lembaga pembiayaan seperti bank.
“Ini harus jadi perhatian kita semua. Ayo kita mulai dari open minded kita secara bersama-sama dulu. Jangan menyepelekan pelaku usaha mikro, memang penampakannya kecil tapi uangnya nyata. Ini untuk kita juga biar kontribusi BSB ke Pemprov makin besar,” jelasnya.[**]