MINAT baca di Kabupaten Banyuasin dinilai masih di bawah 1 % dari jumlah penduduk, sehingga dengan kondisi ini dapat mempengaruhi capaian Program Banyuasin Cerdas.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Banyuasin H Slamet dalam Rapat Monev Triwulan III Program Banyuasin Cerdas di Ruang Rapat Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Banyuasin didampingi Kepala Bappeda Litbang Erwin Ibrahim, Asisten 3 H Babul Ibrahim, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs H.M.Yusuf dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Adam Ibrahim, Selasa (15/10/2019).
Dia mengakui hal tersebut bukan saja terjadi di Banyuasin, umumnya masyarakat Indonesia dibandingkan negara lain. Data Perpustakaan Nasional pada 2018 menyebutkan frekuensi membaca orang Indonesia rata-rata hanya 3-4 kali per minggu.
Sementara jumlah buku yang dibaca rata-rata hanya 5-9 buku per tahun. Begitu pula di Banyuasin, hal itu dapat dilihat dari jumlah kunjungan masyarakat Banyuasin ke Perpustakaan.
“Kita harus mencari langkah strategis guna meningkatkan minat baca masyarakat Banyuasin dan meningkatkan jumlah kunjungan masyarakat ke perpustakaan”, ujarnya.
H Slamet menambahkan minat baca masyarakat Banyuasin kurang lantaran minimnya sosialisasi, kurang variasi buku yang dimiliki dan inovasi modern pada perpustakaan. Di sisi lain, masyarakat lebih tertarik membuka internet.
Padahal peningkatan kapasitas sumber daya manusia lanjutnya, sangat erat kaitannya dengan kemampuan literasi. Oleh karena itu, menurut Slamet, perpustakaan berperan penting didalam mewujudkan Banyuasin cerdas.
Dia menjelaskan tentu tidak bisa dipaksakan untuk meningkatkan minat baca masyarakat, jika tidak memberi fasilitas perpustakaan yang modern berbasis TIK (Teknologi informasi komunikasi), serta inovasi inovasi baru sesuai dengan perkembangan zaman terhadap perpustakaan.
“Paradigma perpustakaan yang selama ini membosankan, kuno dan usang menjadi nyaman, menarik dan kaya literasi, “paparnya.
Untuk meransang minat baca itu, setidaknya dengan strategi inovasi, misalnya dengan menggandeng pengusaha cafe, internet service provider dan seniman. seniman ikut meramaikan perpustakaan dengan even- even literasi yang sedang viral guna mencerdaskan masyarakat.
Maka dari itu tambah Kepala Bappeda Litbang Erwin Ibrahim, perpustakaan dapat mengambil peran yang tepat dihati masyarakat. Erwin menyarankan agar perpustakaan dapat berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan untuk memanfaatkan perpustakaan sekolah dan aplikasi perpustakaan online dengan memperkaya buku buku elektronik, sehingga kunjungan masyarakat tidak harus berkunjung secara fisik, tetapi dapat berkunjung ke perpustakaan secara online. Tentunya memudahkan masyarakat untuk meningkatkan minat baca.
Bupati Banyuasin H Askolani yang tengah mengikuti Lemhanas melalui aplikasi chat online menyampaikan instruksi- nya terkait program Banyuasin Cerdas ini, yaitu
“Saya berharap agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan OPD pendukung Program Banyuasin Cerdas dapat mencari langkah strategis, agar terwujudnya perubahan dan perbaikan dari tahun sebelumnya.
Selain itu infrastruktur nya baik, gedung nya baik, mobiler memadai serta guru -gurunya berkualitas dan juga terciptanya pemerataan pembangunan antara sekolah didaratan dan perairan banyuasin.
“Kita juga menyiapkan beasiswa untuk SDM unggul,” imbuh Bupati disampaikan oleh Erwin Ibrahim melalui aplikasi chat online diforum ini.
Selain itu OPD agar memperhatikan realisasi fisik dan keuangan, karena waktu efektif kegiatan tahun 2019 ini tidak lebih dari 1,5 bulan lagi.
“ Jadi jangan sampai terlambat apalagi tidak terealisasi, terobosan monev ini akan terus kita lakukan per triwulan sehingga pencapaian dari program- program Banyuasin Bangkit dapat terencana dan betul- betul terukur pelaksanaannya, kami juga mengapresiasi bahwa satu tahun kepemimpinan Askolani- Slamet telah meraih capaian di program Banyuasin Cerdas,”klaimnya.
Hasil dari paparan Dinas pendidikan dan Perpustakaan katanya,hasil capaian triwulan III ini cukup baik dan mengapresiai Bappeda Litbang telah membuat terobosan monev langsung mendatangi OPD terkait.
“Bersama kepala daerah untuk mengasistensi OPD terkait terhadap permasalahan yang timbul serta menyusun masterplan dan peta jalan strategis dengan lebih detail agar program ini betul betul tepat sasaran,”ucap Babul Ibrahim Asisten 3 menutup monev ini.[**]
Penulis : Armadi