Pendidikan

Mengapa BNC Jadi Tren Riset di Masa Depan !

Brin/foto : brin

Sumselterkini.co.id,Cibinong- Konferensi The Second International Conference of Lignocellulose (ICONLIG) masih menampilkan topik menarik. Salah satunya materi yang dipaparkan Myrtha Karina Sancoyorini, Peneliti Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk tentang Tren Riset Nanoselulosa Bakteri (BNC).

Profesor Riset BRIN tersebut mengungkapan BNC adalah sejenis selulosa yang dihasilkan oleh aktivitas non patogen, baik gram positif dan negatif dalam media yan mengandung karbon dan nitrogen untuk pertumbuhannya. Bakteri yang paling efisien untuk produksi selulosa adalah Azotobacter xylinum yang saat ini dikenal dengan nama Komagataeibacter xylinum.

Lalu mengapa BNC menjadi tren riset di masa depan? Peneliti yang telah menghasilkan 11 paten ini mengungkapkan berdasarkan laporan Future Market Sight BNC memiliki nilai ekonomi yang tinggi di pasar dunia. Analisis pasar menunjukkan nilai pasar BNC di tahun 2022 adalah 244,3 juta dollar Amerika dan perkiraan tahun 2028 meningkat menjadi 262,1 juta dollar Amerika. Sementara itu nilai pangsa pasar global di Jerman, Amerika, Jepang dan Australia adalah 76,5 % dengan nilai pertumbuhan 3.5 %.

“Hal ini menunjukkan aplikasi BNC pada bioproduk sangat menjanjikan bagi pasar dunia. Menurut Verified Market Report tahun 2022-2029 aplikasi BNC banyak digunakan untuk komposit, makanan dan minuman, cat dan pelapisan, dan pengolahan kertas,” imbuh Myrtha.

Tak hanya itu, peraih gelar doktor bidang Ilmu Kayu dan Teknologi dari Universitas Kyoto Jepang ini menambahkan, berdasarkan penelusuran Scopus, Indonesia telah melakukan riset pada produk makanan dan minuman, pengolahan kertas dan komposit dan belum melakukan riset untuk produk cat dan pelapisan.

Selama tujuh tahun terakhir melakukan penelitian riset selulosa bakteri, Myrtha menjelaskan BNC memiliki beberapa sifat unik yang membuatnya banyak diaplikasikan dalam pembuatan produk. Selain ramah lingkungan, BNC memiliki keunikan lain yaitu memiliki kemurnian yang tinggi, kekuatan mekanik yang tinggi, kemampuan modifkasi kimia, keterbaruan, biokompatibel, menampung kapasitas air dan permeabilitas.

“BNC potensial diaplikasikan untuk produk biomedika, lingkungan, makanan, dan elektronik. Negara pemain pasar utama dalam industri BNC adalah Amerika, Jepang dan Jerman,” tandas Myrtha.

Dalam konferensi virtual ini, selain Myrtha, salah satu CEO Evoware perusahaan bioplastik di Indonesia yaitu David Christian menjadi pembicara kunci dan berkesempatan membagikan pengalamannya dalam memanfaatkan BNC di bidang industri.

Dalam paparan berjudul “Biodiversity of Marine Organism”, David menjelaskan tentang salah satu solusi untuk mengurangi penggunaan plastik kimia adalah dengan menggunakan plastik sekali pakai dari rumput laut yang disebut cangkir Ello Jello yang dapat dimakan.[***]

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com