Sumselterkini.co.id, Sekayu – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin [Muba] akan menyebar sarjana bina desa [SBD] hingga kepolosok guna memberantas buta huruf Al-Quran seiring dengan visi menuju Muba Maju Berjaya 2022.
Kepala Bagian Kesra Pemkab Muba, Opi Palupi mengatakan SBD merupakan perpanjangan tangan program keagamaan seusai komitmen Bupati dan Wakil Bupati Muba.
Menurutnya berbeda dengan tahun sebelumnya untuk SBD 2019 nanti akan ada dua SBD yang tersebar di setiap Kecamatan.
“Kalau tahun sebelumnya SBD tersebar di setiap Desa. Nah, tahun 2019 SBD akan tersebar di Kecamatan namun tetap menyisir pedesaan di setiap wilayah tugas kecamatan masing-masing,” ulasnya, Rabu (2/1/2019).
Sesuai dengan tupoksi SBD katanya sebagai motor keagamaan di desa, memberantas buta huruf Alquran.
“Selain itu, peneliti peta dakwah di Muba dan pelaksana pesantren rakyat Kabupaten Muba,” tukasnya.
Opi menambahkan, SBD nantinya akan bertugas untuk membina dan memberikan pendampingan di desa-desa. “SBD ini nantinya akan berkoordinasi dengan Pemkab Muba dalam hal ini bagian Kesra setda Muba, sesuai komitmen pak Bupati Dodi Reza untuk memaksimalkan pelayanan kepada warga hingga ke desa-desa,” pungkasnya.
Berdasarkan surat pengumuman Nomor: B002/Un.09/PP.06/01/2019 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, tercatat ada sebanyak 30 peserta Sarjana Bina Desa yang dinyatakan lulus.
Diketahui, Sarjana Bina Desa (SBD) merupakan program Pemerintah Kabupaten Muba yang dimana para sarjana dari berbagai bidang tersebut akan mendampingi desa-desa di bumi Serasan Sekate. Sebelumnya pelaksanaan tes wawancara SBD Muba dilakukan pada 28-29 Desember 2018 di LP2M UIN Raden Fatah Plembang.
“Peserta yang lulus akan melakukan registrasi pada 7 Januari nanti di Setda Pemkab Muba,” ujar Kabag Kesra Pemkab Muba, Opi Palupi.
Adapun nama-nama peserta yang dinyatakan lulus dan penempatan, yakni diantaranya Nuraidah (Sanga Desa), Nawawi (Sanga Desa), Roliansyah (Batang Hari Leko), Umul Fadilah (Batang Hari Leko), Rina Mutiah (Babat Toman), Nilawati (Babat Toman), Dedi Mumarto (Plakat Tinggi), Diana Sutra (Plakat Tinggi), Didik Sugandi (Sekayu), Yaumudin (Sekayu), Amran Ardianyah (Sungai Keruh), Sarbino (Sungai Keruh), Aang Kunaefi (Lawang Wetan), Okta Riezki (Lawang Wetan), Endy Juliansyah (Lalan).
Kemudian, Dewi Murtisari (Lalan), Ikhsanuddin (Bayung Lincir), Ade Nursaip (Bayung Lencir), Elya Roza Hastini (Tungkal Jaya), Ahmad Solihin (Tungkal Jaya), Lastri (Babat Supat), Hasbullah (Babat Supat), Muhammad Abdillah (Sungai Lilin), Nurmala Sari (Sungai Lilin, Khosiyati (Keluang), Wahid Munawar (Keluang), Neti Fachria (Lais), Hendri Kusuma (Lais), Muhammad Osen (Jirak Jaya), Agus Salim (Jirak Jaya).[**]
Penulis : One