PADA momen memperingati hari rabies sedunia (World Rabies Day), Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru mengharapkan agar keberadaan hewan yang berpotensi menyebarkan penyakit rabies untuk diberikan perhatian khusus atau divaksinasi.
Karena itu dalam pelaksanaan dilapangan tidak cukup hannya mengandalkan tenaga dokter hewan semata. Melainkan juga butuh keterlibatan masyarakat pemilik hewan atau kalangan sukarelawan peduli hewan.
“Pemprov Sumsel siap memfasilitasi, tujuannya tidak lain agar kesadaran masyarakat semakin tinggi akan bahanyanya penyakit rabies yang ditularkan hewan peliharaan,” tuturnya saat hadir bersama Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dan Direktur Jenderal Perternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Dr. Ir. Nasrullah, M. Sc pada dialog interaktif secara virtual di Hotel The Zuri Radial Palembang, Jum’at (8/10).
Untuk itu Herman Deru memohon dukungan dari Kementerian Pertanian untuk melakukan renovasi terhadap keberadaan Rumah Sakit Hewan (RSH) yang ada di Sumatera Selatan , mengingat keberadaanya sangat dibutuhkan.
“Kami mohon dukungan pak Menteri, agar keberadaan rumah sakit hewan tersebut dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh para penggemar pemeliharaan hewan di Sumsel yang jumlahnya cukup banyak,” harapnya.
Herman Deru juga mengingatkan pada peringatan hari rabies sedunia kali ini ada keterlibatan aktif dari jajaran Pemerintah Kabupaten/kota di Sumsel untuk tetap fokus pada pencegahan dan pengendalian rabies melalui vaksinasi hewan penular rabies (HPR) secara rutin.
Berdasarkan data pada pelaksanaan vaksinasi hewan penular rabies yang digelar pada tahun 2020 lalu sebanyak 23.712 ekor. Selanjutnya pada 30 September 2021 sebanyak 2.059 ekor hewan yang mendapatkan pelayanan dari Rumah Sakit Hewan setempat.
“Sepanjang tahun 2020 sebanyak 2000 kasus gigitan hewan peliharaan masing-masing digigit anjing, kucing atau kera. Dari jumlah kasus tersebut satupun tidak ada korban meninggal. Ini tidak lain karena gencarnya vaksinasi rabies yang telah kita lakukan,” tandasnya.
Dalam peringatan puncak hari rabies sedunia (world rabies day) kali ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) juga mencanangkan Indonesia bebas rabies pada tahun 2030. Hal tersebut sejalan dengan target global yang diprakarsai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE), Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa (FAO), dan Global Alliance for Rabies Control (GARC).
“Hari ini, kita satukan tekad bersama untuk berantas rabies dengan program pemberantasan rabies secara bertahap di Seluruh Indonesia Tahun 2030,” imbuhnya.
Menurut Mentan, penyakit rabies merupakan masalah kesehatan bersama di Indonesia dan mengajak semua kalangan termasuk jajaran pemerintah daerah bersama masyarakat untuk terlibat langsung dalam program pengendaliannya dengan mengedepankan implementasi One Health.
“Tahun ini Indonesia dipercaya untuk memimpin G20, implementasi one health adalah salah satu komponen penting kepemimpinan Indonesia,” imbuhnya.****