GUBERNUR Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru terus berupaya memajukan sektor pertanian. Bahkan dia berkeyakinan jika sektor ini digarap dengan serius dengan keterlibatan semua elemen pemangku kebijakan serta dukungan masyarakat maka Sumsel tidak hannya berada diperingkat lima nasional seperti sekarang ini namun daerah ini akan menjadi nomor satu penghasil secara nasional.
“Seharusnya kita tidak berada di peringkat lima sebagai penghasil pangan Nasional. Melainkan kita ada diposisi pertama secara nasional. Tapi ini harus komitmen salah satunya benih yang digunakan juga harus benar dan bermutu,” ungkap Gubernur Herman Deru saat membuka Kegiatan Peningkatan Kompetensi Petugas Pengawas Benih Tanaman (PBT), Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), Petugas Peningkatan Ekonomi Pertanian- Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (PPEP- POPT) dan Penangkar Benih Tanaman Pangan bertempat di Hotel Santike Premier Palembang, Selasa (6/7).
Menurut Herman Deru tidak ada satu orang pun yang tidak butuh pangan, meski berganti era kepemimpinan, sektor pertanian masih tetap eksis. Terbukti meski di masa pandemi Covid-19 sektor pertanian tetap terjaga.
“Sampai saat ini, pangan tetap menjadi andalan. Termasuk juga dalam upaya pemulihan ekonomi. Kita bersyukur ekonomi kita idak terganggu akibat pandemi Covid-19 ini,” ucapnya.
Oleh karena itu, dia mengajak semua pemangku kepetingan untuk tetap komitmen dan fokus memajukan sektor pertanian Sumsel yang potensinya sangat besar. Karena itu dia mengharapkan akan muncul benih benih unggulan hasil penangkaran yang dikelola oleh para kelompok tani di Sumsel.
“Daerah kita ini dikenal dengan pertanian, bahkan hingga saat ini kita melaunching sebuah cara yang sangat modern seperti Aplikasi Market Place Sibejajo,” ucapnya.
Tak hanya Aplikasi itu, sebelumnya juga lanjut Herman Deru dalam mendorong dan mengembangkan sektor pertanian di Sumsel beberapa waktu lalu sudah melakukan Kick Off Food Estate dibeberapa Kabupaten di Sumsel.
Dia harapkan dalam peningkatan produksi pertanian ini ada juga efisiensi dan jaminan mutu yang perlu ada pengawasan dan konsitensi. Termasuk disisi lain dirinya yakin dengan penggunaan Alsintan yang modern sedapat mungkin bisa menekan losis. Disamping itu dia mengharapkan akan muncul Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dibidang pertanian. Untuk itu dalam waktu dekat Pemprov Sumsel akan mentakover salah satu Perguruan Tinggi yang khusus mencetak alumni yang mumpuni dibidang pertanian.
“Satu kebanggaan lagi untuk petani, Insya Allah mulai tahun depan, Pemprov akan men-take over satu lembaga Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian untuk di jadikan model bagi pendidikan pertanian. Nah bila perlu nanti dosennya Kepala Dinas Pertanian se kabupaten/ kota, ini kalau kita sudah bicara komitmen,” tutupnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Hortikultura Sumsel, H.R. Bambang Pramono mengatakan, sektor pertanian ini sudah menjadi komitmen dari Gubernur Sumsel Herman Deru untuk dikembangkan. Karena itu butuh pelatihan bagi para tenaga Pendamping Peningkatan Ekonomi Petani (P2EP) atau disebut PPL.
Untuk petugas PPL dilatihan untuk menjadi pengawas benih sehingga bisa membimbing para penangkar untuk bisa menjadi penangkar katalog dengan harapan Sumsel tahun 2024 bisa menjadi mandiri benih.
“Kami juga mendidik tenaga PPL dimana untuk menjadi pengawas benih agar bisa membimbing penangkar-pengkar kita yang saat ini kita proses menjadi penangkar katalog sehingga diharapkan nanti Sumsel 2024 bisa menjadi mandiri benih dengan capaian 25 ribu ton bisa diproduksi,” ucapnya.
Selain itu, Dinas Pertanian Sumsel juga menggandeng PT. Patani yang sudah menyiapkan aplikasi Market Place Sibejajo dalam mengakomodir semua petani di Sumsel.(***)