WAKIL Gubernur Sumatera Selatan H. Mawardi Yahya menghimbau Pemkab Ogan Ilir untuk membentuk Satuan Tugas Karhutla untuk Desa yang sering berpotensi kebakaran Hutan. Hal tersebut dihimbaunya untuk meminimalisir kebakran hutan yang disebabkan oknum-oknum yang sengaja membakar.
Hal tersebut dengan tegas ia katakan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian kebakaran Hutan Bersama Jajaran Pemkab Ogan Ilir, di Auditorium Bina Praja, Jumat, Sore (06/08).
“Kita efektifkan untuk pencegahan karhutla di Ogan Ilir ini dengan membentuk satgas hingga tingkat Desa, ini tertuju untuk desa-desa yang sering berpotensi kebakaran hutan, imbuhnya.
Wagub Menilai, dengan dibentuknya Satgas tingkat Desa ini kiranya lebih bisa efektif mencegah kebakaran hutan daripada sebelumnya.
“Sengaja kita bentuk satgas sampai tingkat desa agar kita bisa meminimalisir, kebakaran hutan, saya rasa juga ini akan lebih efektif karena satgas yang bertugas nantinya kita pilih orang yang paham titik-titik rawan kebakaran hutan,” katanya
Saat ini jelas MY, Ogan Ilir memang kabupaten yang sering berpotensi kebakaran hutan, meskipun kebakaran yang sering terjadi merupakan titik api yang kecil. Untuk itu MY meminta Satgas yang bertugas nanti dilapangan untuk berjaga standby 24 jam.
“Saya ingin orang yang dipilih untuk bertugas sebagai satgas nantinya yang memang paham akan titik-titik rawan kebakaran bahkan, dan tidak jauh dari posko jaga karena saya ingin satgas nanti standby 24 jam,” tuturnya.
Dibentuknya Satgas tingkat Desa ini untuk menjadi pertolongan pertama dilapangan nanti, satgas yang bertugas juga nantinya akan dibekali alat untuk bertugas dilapangan.
Dirinya juga meminta, Camat dan Kepala Desa untuk sering memantau kerja Satgas dilapangan, tak hanya itu MY juga meminta BPBD Kabupaten OI, dan BPBD Provinsi terus pantau bila ada terjadi titik api yang besar.
“Untuk Camat dan Kepala Desa juga saya mintak sering untuk memantau petugas dilapangan nanti, BPBD kabupaten dan BPBD Pemprov Sumsel dalam hal ini pasti juga akan memantau dengan tugasnya masing-masing,” pungkasnya.
Dilain pihak, Sekretaris Daerah Ogan Ilir, H. Muhsin dalam hal ini mewakili Bupati Ogan Ilir, melaporkan bahwa Satgas tingkat Kecamatan di Ogan Ilir ada 64 orang yang selama ini bertugas bila ada kebakaran hutan di Ogan Ilir. Tercatat dalam data di Pemkab Ogan Ilir saat ini kebakaran hutan terjadi 39 kali.
“Upaya yang kami lakukan saat terjadi kebakaran hutan, turun bersama dari pihak Polri, Danrem, bahkan masyarakat wilayah setempat, satgas kecamatan, dan satgas BPBD untuk menindak lanjuti lahan yang terbakar,” kata Muhnis.
Muhnis juga melaporkan saat sudah ada tiga posko yang tersebar di kabupaten OI. Saat ini upaya Pemkab Ogan Ilir juga tengah serius dalam mencegah kebakaran hutan di OI.
“Kebakaran hutan ini merupakan salah satu kasus yang kami serius dalam menanganinya, tidak hanya itu kami juga sering meminta Satgas yang bertugas memaksimalkan kerja dilapangan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Prov Sumsel H. Iriansyah, S.sos, SKM, M.Kes pihaknya selalu memantau terjadinya Karhutla dengan Helikopter.
“Ini perlu upaya khusus dari pembkab OI untuk mencegah Karhutla di OI, kami bersama jajaran yang bertugas juga akan melaksanakan semaksimal mungkin dalam hal ini,’ ujar Iriansyah.
Iriansyah juga melaporkan BPBD Pemprov Sumsel bersama BPBD Kabupaten OI terus melakukan kerja sama. Dalam hal itu juga Iriansyah mengindikasikan bahwa BPBD selalu bersedia membantu dan mencegah. Saat ini BPBD Prov Sumsel memiliki 5 Helikopter Water Bombing yang memantau lahan yang berpotensi kebakaran.
“BPBD terus berupaya memantau baik dari kejauhan dan memantau mengunakan helikopter water bombing milik BPBD, melihat lahan yang kemungkinan akan terbakar,” tandasnya. (***)