GUBERNUR Sumsel H Herman Deru bersama dengan Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Hermanto mencanangan Desa Batu Mas dan Desa Mangulak di Wilayah OKU Timur sebagai kampung tangguh anti intoleransi dan radikalisme.
Pencanangan kampung tangguh ini dilakukan di Balai Rakyat Pemda OKU Timur, Kamis (2/6).
Menurut Herman Deru langkah deteksi dini yang dilakukan Polda Sumsel, Pemkab OKU Timur dan Forkopimda dengan membentuk kampung tangguh Anti Intoleransi dan Radikalisme patut diapresiasi.
Bahkan sebagai putra daerah lanjut Herman Deru dirinya merasa terharu dan bangga kepada semua pihak
karena berhasil melakukan dengan pendekatan dengan masyarakat.
Herman Deru menceritakan sejak dirinya menjadi Bupati OKU Timur yang pertama kalinya dimana masa pemerintahannya telah menginventalisir persoalan yang ada di daerah. Bahkan OKU Timur ini pertama kali dimekarkan pada tahun 2003 dan diresmikan 2004.
Bapak Pembangunan itu menyebutkan OKUT mempunyai warga dari berbagai suku, adat dan agama dengan memiliki desa yang luas dan penduduk yang padat bahkan memiiki ponpes yang dari 60 Ponpes hingga bertumbuh menjadi 101 ponpes.
“Sehari-hari kita mendeteksi kejadian karena kita ingin mensejahterakan rakyat. Sebab dulu OKU Tingkat tingkat kemiskinannya tinggi. Dengan modal utama kenyamanan sehingga masyarakat lebih produktif lagi. Alhamdulilah kesejahteraan tercapai bahkan Kabupaten ini dinilai kabupaten pemekeran dengan nilai kemiskinan terendah di Indonesia,” terangnya.
Untuk itu, Herman Deru meminta kepada 39 warga yang telah mengucapkan deklarasi cinta NKRI untuk menjadi pion yang mengingatkan warga lainnya sehingga OKU Timur dengan taglinenya Maju Lebih Mulia ini benar-benar tercapai.
“Mudah-mudahan acara ini menjadi sebuah pemicu yang resonansinya berkepanjangan. Bahwa kita ingin bersatu, sejahterah dan maju, tentu kuncinya nyaman dan guyub,” pungkasnya.
Sementara itu Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Hermanto, mengatakan pencanangan kampung Tangguh Anti Intoleransi dan Radikalisme akan ada langah-langah keberlanjutan baik dari Forkompimda tingat Provinsi dan OKU Timur
“Kita berharap OKU Timur menjadi contoh dan model buat tempat yang lain,” ujarnya.
Dilain pihak Bupati OKU Timur, Lanosin Hamzah SE mengatakan dalam menciptakan suasana yang aman dan damai kami perlunya sinergitas semua elemen masyarakat dan pemerintah .
“Kami harapkan FGD ini akan membangun komitmen kita semua dalam pencegahan radikalisme yang berbasis kekersan mengarah terorisme,” tutupnya.
Dikesempatan ini juga dilakukan tausiyah kebangsaan dari salah satu mantan Anggota NII, Ken Setiawan dimana dia mengaku dulunya adalah mantan NII dan kini sudah kembali kepada pangkuan NKRI.
“Dulu kami dikejar-kejar aparat. Alhamdulilah kami sekarang bermitra dengan aparat. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur dan Pak Kapolda serta Bupati dan Forkopimda yang sudah merangkul sudara kami,” pungkasnya.
Pada kesempatan ini juga dilakukan proses pembacaan naskah pencabutan baiat NII, penandatanganan surat pernyataan dan proses menciuman bendera merah putih dari perwakiam Eks partisipan NII.
Turut hadir, Wakapolda Sumsel, Brigjen Pol Rudi Setiawan, Dandim 0403/OKU Letkol Inf. Ferizal , Danpuslatpur Kodilaktad Martapura, Brigjen TNI Judi Paragina Firdaus. Ketua MUI Sumsel, Prof Aflatun Mucthar, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Sumsel, Ahmad Roni Apriansyah.(***)