PENYELENGGARAAN Festival Sriwijaya XXIX diharapkan tidak hanya meningkatkan kembali gairah pariwisata di Sumatera Selatan, namun juga mendorong geliat UMKM khususnya di subsektor ekonomi kreatif.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam sambutannya pada acara pembukaan Festival Sriwijaya XXIX mengatakan bahwa
agenda tahunan itu diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, hari ini kita gagas Festival Sriwijaya ke-29 tahun 2021 yang juga menghadirkan pameran produk-produk UMKM ekonomi kreatif dari seluruh subsektor. Harapannya bisa membuka kembali lapangan kerja dengan meningkatnya penjualan UMKM,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga Uno berkesempatan melihat produk-produk ekonomi kreatif yang dihadirkan.
Ia pun mengajak masyarakat yang datang untuk membeli produk-produk UMKM.
“Kita tahu saat ini UMKM sedang kesulitan, kita harus mensupport sektor parekraf dengan menjadi Rojali yaitu rombongan jadi beli, jangan hanya jadi rohali atau rombongan hanya lihat-lihat. Ayo kita gercep, ‘begancang’ membantu UMKM agar usaha kreatif kembali menggeliat dan membantu terciptanya lapangan pekerjaan,” kata Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga Uno berkesempatan melihat produk-produk ekonomi kreatif yang dihadirkan pada Festival Sriwijaya XXIX
Festival Sriwijaya XXIX berlangsung secara hybrid dari Taman Budaya Sriwijaya Jakabaring, Palembang, mulai 22 hingga 28 Oktober 2021.
Festival mengangkat tema “Harmoni Sumsel dalam Gelora Sriwijaya”, Festival Sriwijaya tahun ini menghadirkan gelar budaya 500 seniman dari 17 kabupaten/kota yang ada di Sumatra Selatan.
Untuk pelaksanaan tahun 2021, seluruh tampilan seni akan dilaksanakan dalam satu kali kesempatan yang di dalamnya sudah terdapat seni tari, lagu, dan teater. Acara ini juga dimeriahkan dengan talkshow tentang budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Di ajang ini juga terdapat 17 pameran subsektor ekonomi kreatif diantaranya berbagai macam kerajinan tangan dan kain khas Sumatera Selatan serta tidak ketinggalan kuliner.
Ajang yang kerap disebut sebagai hajatan besar warga Sumatra Selatan ini juga paling ditunggu karena tahun lalu festival ini ditunda karena pandemi COVID-19.
Menparekraf Sandiaga mengatakan, Kemenparekraf/Baparekraf akan terus mendukung penyelenggaraan Festival Sriwijaya. Salah satunya dengan meningkatkan skala penyelenggaraan dalam lingkup internasional.
Menparekraf berharap acara ini dapat menjadi kebangkitan dan kepulihan dari sektor ekonomi serta pariwisata kreatif kedepannya.
“Acara ini teradaptasi dan berhasil. Harapannya ini jadi kebangkitan dan kepulihan dari sektor ekonomi serta pariwisata kreatif. Saya apresiasi kegiatan ini. Tahun depan kami sudah rencanakan kolaborasi dengan praktisi event internasional, kita akan membawa festival Sriwijaya ke tingkat internasional sehingga kita akan undang partisipan-partisipan dan pengunjung dari negara-negara luar, seperti negara-negara yang memiliki hubungan dengan Kerajaan Sriwijaya dulu,” kata Sandiaga.
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Daru, mengatakan, saat ini Sumsel sedang dalam tahap pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menggiatkan kembali tempat-tempat wisata dan seni budaya.
“Keanekaragaman seni budaya di Sumatra Selatan sudah sangat lama dikenal. Bersama DPRD, kita juga telah keluarkan perda kearifan lokal, yaitu Perda Nomor 2 Tahun 2021 untuk mengembalikan ciri khas dari Sumatra Selatan,” kata Herman Daru.(***)
Ril