WAKIL Gubernur Sumsel Mawardi Yahya menghimbau agar pihak sekolah mengajak Balai Besar Pom (BPOM) Palembang untuk memeriksa jajanan anak-anak di kantin sekolah agar layak di komsumsi.
“BPOM sudah menyiapkan mobil laboratorim untuk memfasilitasi ini bahkan dengan cara itu bisa mengawasi secara langsung demi kesehatan anak-anak sekolah,” jelasnya saat membuka Workshop Monitoring dan Evaluasi Program Intervensi Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (Money PJAS) Provinsi Sumsel berlangsung di Hotel Wyndham Jakabaring Palembang, kemarin.
Apalagi pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang berperan penting dalam pemenuhan gizi dan peningkatan kesehatan masyarakat termasuk Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) harus memenuhi persyaratan keamanan pangan untuk di komsumsi.
Kepala Balai Besar Pom (BPOM) Palembang, Hardaningsih mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka evaluasi implementasi, introvensi dalam kemanan PJAS didaerah selanjutnya direkomendasi sebagai umpan balik bagi keberlangsungan program PJAS di sekolah.
“Program introvensi PJAS merupakan proyek prioritas nasional yang pencapaian targetnya dilaporkan setiap 3 bulan sekali kepada Kantor Staf Presiden,”katanya.
Dia menambahkan, kegiatan ini pelaksanaan ditahun pertama pada tahun 2019 dengan target sekolah yang di introvensi sebanyak 989 sekolah yang tersebar di Kabupaten/Kota di Sumsel.
Dia menyebutkan tujuannya untuk tersosialisasi capaian introvensi pangan PJAS di Provinsi Sumsel, berikut mengevaluasi, interovensi keamanan PJAS yang sudah dilakukan serta rencana tindak lanjut program interovensi jajanan anak sekolah .
“Kami berharap program ini tidak berhenti di tahun 2019 tetapi dapat terus berlanjut secara berkesinambangungan sehingga keamanan pangan diseluruh sekolah di Sumsel dapat terlindungi dari pangan jajanan yang tidak aman,” katanya. (**)
Penulis : ril