SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Taman Nasional Sembilang akan menjadi Cagar Biosfer guna mendukung program pertumbuhan ekonomi hijau ( South Sumatra Green Growth) dengan pendekatan ecoregion.
Sekda Prov. Sumsel Nasrul Umar menerangkan, program ini atas kerjasama dengan LIPI merupakan pilot proyek Kemitraan Pengelolaan Sembilang- Dangku dilaksanakan atas ZSL dan dukungan UKCCU, NICFI, IDH, Yayasan Belantara serta mitra green growth lainnya.
Menurutnya program ini merupakan model nasional dan internasional, karena metodologi yang diakui secara nasional dan internasional, untuk mengevaluasi nilai bentang alam sebagai dasar investasi dalam perlindungan hutan dengan mengaitkan nilai dari sumber daya alam dengan evaluasi potensi dan resiko.
“Sumsel provinsi pertama di Indonesia yang dipilih untuk menerapkan model tersebut, dimana dapat menjadi suatu kerangka kerja dengan mengilustrasikan peran ekonomi, sosial dan lingkungan yang berkelanjutan dari suatu bentang alam,”ungkapnya, Jumat (27/10/2017).
Model ini pula menurutnya, bisa dimanfaatkan sebagai salah satu acuan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan dan pengelolaan bentang alam tersebut.
Diharapkan dengan adanya model ini dapat menjadi acuan dukungan pendanaan investasi mitra international dalam bentuk trust fund.
“Dengan demikian kita dapat mengetahui nilai dari suatu sumberdaya alam, sehingga kita tidak sembarangan untuk mengeksploitasinya tanpa diikuti dengan pelestarian,” ungkapnya.