PEMERINTAH Desa Sungai Ceper, Kecamatan Sungai Menang Kabupaten Ogan Komering Ilir bekerjasama dengan sejumlah donatur yang tergabung dalam LP3UI Lampung, Baitul Maal Amanah Lampung, Media Sahabat Ummat (MSU) Lampung, dan Rumah Dakwa Nusantara RDN) Jakarta menggelar acara sunatan massal dan perobatan gratis.
Acara tersebut digelar dengan tujuan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu disana. Bakti sosial itu dipusatkan di Balai Desa setempat juga digelar pengobatan gratis, Sabtu (16/11/2019).
Kades Sungai Ceper Kaharno mengungkapkan, kegiatan kepedulian itu menjadi bagian dari komitmen sejumlah pelaku sosial nirlaba bagi daerah pelosok seperti desa Sungai Ceper. Ia mengutarakan, sedikitnya 61 anak dikhitan, dan 65 warga dilayani fasilitas berobat,
“Karena pastinya, melalui kegiatan tersebut bisa membantu meringankan beban warga kurang mampu. Bahkan ada sejumlah warga darat rela menempuh jarak 14 kilometer mengantarkan anaknya khitanan,” katanya.
Terlebih, kata Kaharno, kegiatan sunatan tersebut juga dinilai mengandung nilai keagamaan dan kesehatan,
“Kalau dalam hubungan dengan Agama Islam, sunat itu wajib bagi laki-laki. Selain itu juga memiliki nilai pendidikan kesehatannya juga,” tuturnya
Diakuinya, kegiatan serupa memang dibutuhkan warganya. Selain desa Sungai Ceper berada di wilayah pelosok, keterbatasan tranportasi juga menjadi kendala untuk memperoleh layanan kesehatan atau lainnya,
“Aksi sosial yang digelar saat ini memiliki tujuan utama membantu keluarga kurang mampu. Apalagi wilayah geografis kami berada jauh dari pusat kota. Selain melalui program pelayanan kesehatan Kabupaten OKI, Kami juga tentunya membuka diri untuk menerima kegiatan sosial lainnya,” terangnya.
Terpisah, Erman warga Dusun VII, orangtua peserta khitanan massal mengaku bersyukur . Pasalnya, ketika anaknya, Maulana merengek meminta disunat, ia pun langsung mendaftarkan diri,
“Memang sudah lama anaknya ingin sunat, makanya begitu ada kabar sunatan massal langsung ikut. Alhamdulillah anaknya juga senang,” ujarnya.
Menurut ia sangat terbantu dengan acara sunatan massal. Pasalnya, kebutuhan ekonominya yang cukup pas-pasan membuat dirinya sempat bingung ketika anaknya teriak minta disunat. “Ini rejeki juga, selain dapat sunat gratis, dapat pengobatan gratis buat orangtuanya,” tandasnya.[**]
Penulis : dra