SEBAGAI bentuk tanggungjawabnya sebagai kepala daerah, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru rela membatalkan agenda kunjungan kerjanya keluar negeri yakni Korea Selatan (Korsel). Mengingat saat ini Sumsel masih dalam status siaga darurat asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kepastian batalnya kunjungan kerja gubernur ke Korea Selatan dalam rangka menghadiri, undangan duta besar Korsel yang meminta Gubernur H.Herman Deru memberikan paparan terkait dengan potensi Sumsel yang mungkin dapat dipasarkan di negeri ginseng tersebut.
“Akuni ado agena ke Rumania, urung. Caknyo ke Korsel jugo urung. Pada hal duta besar (Korsel) meminta data potensi daerah untuk dipaparkan disano,” tegas Herman Deru, menjawab wartawan usai menghadiri Silaturahmi dan Penandatanganan Keputusan Gubernur Sumatera Selatan tentang Pengangkatan Anggota DPRD Terpilih Kab. PALI, Kab. Muara Enim, dan Kota Prabumulih Masa Jabatan 2019 – 2024 di Griya Agung Palembang, kemarin.
Dikesempatan ini Herman Deru juga mengintruksikan para kepala daerah Bupati/Walikota di Sumsel untuk tidak meninggalkan tempat guna memantau titik api (fare spot) diwilayahnya masing-masing.
”Kepada kepala daerah bupati dan walikota sedetail mungkin pantau ancaman fire spot. Untuk itu saya minta jangan meninggalkan tempat jika memang tidak sangat perinsip,” imbuhnya.
Untuk diketahui seharusnya Gubernur Sumsel H.Herman Deru melakukan lawatan ke Korsel beberapa hari hingga tanggal 22 September 2019. Namun dikarenakan bencana asap yang ditimbulkan karhutla menyebabkan semua agenda tersebut terpaksa dibatalkan meski visa sudah keluar dari kedutan Korsel di Jakarta. [**]
Penulis : ril