Pemerintahan

Sebelum Bertambah Parah, Dinkes Palembang Minta Masyarakat Kenali Gejala DBD Sejak Dini

foto : istimewa

Sumselterkini.co.id, Palembang – Maaf bukan untuk menakut-nakuti, tetapi jika Demam Berdarah Dengue (DBD) tak bisa lagi ditanggulangi dan disembuhkan, penyakit ini bisa menyebabkan kematian.

Sebelum terlambat, ada baiknya masyarakat untuk mengenal gejala awal sehingga dapat melakukan pertolongan pertama bagi pengidap DBD.

Kelapa Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr. H. Letizia, M.Kes, melalui Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Palembang, dr. Fauzia, M.Kes menerangkan, gejala yang ada pada penderita DBD biasanya, penderita akan panas mendadak dua sampai tujuh hari, dengan disertai dua atau lebih tanda-tanda, seperti nyeri sendi, mual, muntah, tanda – tanda perdarahan, seperti bintik – bintik merah pada kulit.

“Kemudian hasil pemeriksaan laboratorium tandanya, yakni serilogi NS 1 Antigen positif, atau  peningkatan Ig G atau Ig M dan Ig G,”ungkapnya, kemarin.

Tanda atau gejala DBD berat lanjut Fauzia, yakni nyeri pada perut, muntah terus menerus, tanda-tanda kebocoran plasma, perdarahan gusi atau mimisan, penurunan kesadaran, pembesaran hati > 2cm, hasil pemeriksaan darah menunjukkan henatokrit meningkat 20%, penurunan trombosit <100.000 mm3.

Pertolongan pertama yang harus dilakukan, ungkap dia adalah istirahatkan anak yang panas di tempat tidur dan kurangi aktivitas, perhatikan penggantian cairan dengan memastikan anak mengeluarkan cukup air seni selama sehari.

“Untuk meredakan panas dan mengurangi sakit dapat diberikan Parasetamol dan Kompres hangat untuk mengendalikan demam,”paparnya.

Jika dalam dua hari tidak ada perubahan segera ke Puskesmas, Rumah Sakit atau dokter praktik untuk memastikan penyakit anak.

Mengingat pada DBD, stadium panas anak akan diikuti dengan penurunan suhu tubuh di hari ke tiga, dimana orang tua anak mengira anaknya sudah akan sembuh padahal justru saat itu anak dapat masuk ke fase kritis, dan menjadi Dengue Schok Syndrome (DSS), sehinga ini perlu menjadi kehati-hatian para orang tua.

Fauzia menjelaskan, sebenarnya tindakan pencegahan dengan membersihkan daerah sekitar rumah dari tempat – tempat jentik nyamuk ini adalah hal yang mudah dari pada mengobatinya.

Program gotong royong yang dilaksanakan Walikota Palembang, seminggu sekali adalah jawaban terbaik untuk menekan perkembangan jentik nyamuk ini, karena untuk menjadi nyamuk dewasa, jentik ini hanya memerlukan waktu selama 7 sampai 10 hari, apa bila kita giatkan terus gotong royong minimal di daerah kita sendiri, itu bisa menekan jentik nyamuk ini berkembang.

Karena nyamuk ini pada saat cuaca kering dan bertelur bisa bertahan selama 6 bulan, pada saat musim hujan yang tadinya tidak ada genangan air bisa terbentuk genangan air alamiah, seperti dibatang pohon dan talang air yang buntu, jadi harus diperhatikan betul kebersihan lingkungan.

“Daerah yang lembab, sangatlah disenangi nyamuk DBD, jadi sebaiknya ruangan baik kamar dan rumah haruslah terkena sinar matahari yang cukup, kering dan bersih,” terangnya.[**]

 

Penulis : Faldy

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com